Jayapura (ANTARA Sulsel) - Satu senjata laras panjang jenis Mouser dan tiga butir amunisi diserahkan warga Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua kepada jajaran Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan PNG-RI Yonif 642/KPS pada Minggu (26/1).

Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Christian Zebua mengatakan penyerahan ini dilakukan sekitar pukul 08.00 WIT di daerah Arso.

"Keberhasilan ini didapatkan karena selama ini prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan sudah menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat disekitar perbatasan," ujarnya dalam siaran pers yang dikirim ke Antara di Jayapura, Senin.

Menurut Pangdam, selama ini prajurit yang bertugas di Pengamanan Perbatasan PNG-RI telah melakukan banyak kegiatan kemasyarakatan sebagai wujud bimbingan internal (binter) TNI dengan masyarakat.

"Selain bertugas menjaga keamanan di perbatasan prajurit Satgas Pengamanan Perbatasan 642/KPS juga melaksanakan kegiatan binter dengan masyarakat di sekitar tempat tugas. Kegiatan tersebut seperti mengadakan bakti sosial, pengobatan massal, kegiatan agama dan kegiatan sosial lainya seperti mengajar, pendampingan pertanian dan lain-lain," urai Mayjen Christian Zebua.
Pangdam menuturkan pula dengan adanya pendekatan dan pembinaan teritorial dari prajurit yang bertugas di Satgas Pamtas dengan masyarakat sekitarnya maka terjalinlah hubungan yang harmonis. Hal ini terbukti seperti telah diserahkannya satu pucuk senjata dari masyarakat kepada TNI Satgas Pengamanan Perbatasan Yonif 642/KPS.

"Kepada seluruh prajurit yang bertugas di Papua diminta agar dalam menjalin hubungan dengan masyarakat lebih menitikberatkan melalui pendekatan agama, budaya dan kesetaraan," urainya.

Pangdam menambahkan melalui pendekatan ini diharapkan terjalin hubungan yang baik dan harmonis antara TNI dengan rakyat. Yang mana, selain menjaga hubungan baik diharapkan TNI yang bertugas di lapangan, khususnya di Pengamanan Perbatasan juga ikut membantu mengatasi kesulitan rakyat di sekelilingnya.

"Sehingga kehadiran prajurit TNI ditengah-tengah masyarakat dapat diterima serta dicintai oleh rakyat. Kalau TNI mencintai rakyat, maka rakyat akan mencintai TNI. TNI bersama rakyat maka negara kuat," pungkasnya. A.F. Firman

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024