Makassar (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan menghadirkan inovasi Layanan Terpadu Atasi Stunting dengan Hati (Laras Hati) sebagai upaya pencegahan tengkes di daerah setempat.
Kepala DP2KBP3A Pangkep dr Nurlia Sanusi saat dikonfirmasi dari Makassar, Senin, mengatakan inovasi ini melibatkan tim terpadu yang berasal dari lintas sektor, baik babinsa/kodim, PKK, Darma Wanita, dan Kemenag dan para OPD.
"Selama ini banyak OPD yang juga memprogram pencegahan stunting tetapi jalan masing-masing. Melalui inovasi ini, kita bersatu dalam setiap kunjungan ke daerah-daerah lokus stunting," katanya.
Ia menjelaskan tim terpadu ini akan mengambil peran masing-masin, seperti babinsa yang ikut membantu penyuluhan sebagai bapak asuh stunting, Kemenang yang fokus penyuluhan kesehatan reproduksi usia dini, penyuluhan bahaya narkoba dan berbagai kebiasaan negatif yang tentunya akan berpengaruh pada kualitas anak yang dilahirkan.
Tim terpadu dalam program Laras Hati itu juga akan fokus dalam penanganan yang berisiko stunting, seperti calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui agar anaknya tidak masuk dalam kategori stunting
Pihaknya juga sudah menerima data dari BKKBN tentang siapa saja yang perlu mendapatkan penanganan atau yang masuk kategori berisiko stunting agar bisa dilakukan tindakan nyata sebagai upaya pencegahan.
"Jadi kami sekali jalan sudah hadir semua sehingga lebih maksimal saat berkunjung ke daerah lokus stunting. Kita juga terus mendorong program Dapur Sehat Atasi stunting (Dashat)," ujarnya.