Mamuju (ANTARA Sulbar) - Masyarakat di Provinsi Sulawesi Barat jangan mau "dibeli" calon anggota legislatif di Pemilu 2014.

"Diberikan uang kemudian disuruh memilih, berarti masyarakat telah dibeli caleg di Pemilu 2014," kata Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat Celebes Centre, yang juga dosen STIKIP DDI Mamuju Ilham Usman S Fil I, M Si di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, masyarakat berhak menentukan pemimpinnya lima tahun ke depan melalui Pemilu 2014 untuk membangun daerah, bukan karena dibayar.

Oleh karena itu ia meminta masyarakat jangan mau dibeli caleg yang mencoba berpolitik uang di Pemilu 2014, karena itu akan mencederai demokrasi dan masa depan bangsa ini.

"Memilih caleg berpolitik uang maka membiarkan tumbuh koruptor baru di daerah ini, karena caleg yang menggunakan politik uang akan menghalalkan segala cara mengembalikan uangnya yang habis di Pemilu bahkan dengan melakukan korupsi," katanya.

Menurut dia, rekam jejak para caleg mesti ditelusuri, jangan memilih caleg yang berpolitik kotor di Pemilu ini, misalnya menggunakan politik uang.

"Masyarakat jangan salah pilih, terhadap wakilnya di parlemen nanti, karena itu akan menentukan masa depan pembangunan daerah, jangan pilih pemimpin yang menggunakan cara kotor meraih kekuasaan, tetapi yang mampu membangun daerah," katanya.

Ia mengatakan, Pemilu 2014 sangat menentukan arah pembangunan daerah dan bangsa ini lima tahun kedepan, bangsa ini harus berdemokrasi dengan baik, kualitas Pemilu harus ditingkatkan dengan mencegah politik uang atau politik transaksional lainnya.

"Bangsa ini sudah terpuruk secara ekonomi jangan ditambah dengan memilih pemimpin yang tidak benar, itu akan semakin membuat bangsa ini miskin," kata Ilham yang juga mahasiswa S3 Konsentrasi Pemikiran Politik UIN Allaudin Makassar. Y Alfrin

Pewarta : M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024