Makassar (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maros, Sulawesi Selatan, menggelar simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara di lokasi khusus Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Maros.

Kepala Lapas Kelas II B Maros, Ali Imran di Maros, Kamis, menyampaikan terima kasih kepada KPU Maros atas kepercayaannya memilih Lapas Kelas IIB Maros sebagai tempat penyelenggaraan simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara pemilu.

“Semoga tempat yang kami siapkan tidak mengurangi kenyamanan dalam pelaksanaan simulasi ini sehingga bisa berjalan dengan baik dan lancar seperti yang kita harapkan bersama," ujarnya.

Imran juga melaporkan, jumlah daftar pemilih tetap di TPS khusus ini sebanyak 280 warga binaan. Jumlah itu sudah termasuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

"Untuk hari ini ada DPT dan DPTb total 280 orang secara keseluruhan. Kemudian sisa yang belum terdaftar sekarang sisa on progress dari KPU," katanya.

Imran menerangkan, sejauh ini Lapas Kelas IIB Maros belum mendapat kendala yang berarti dalam proses menjelang Pemilu 2024.

"Kendala kita sebenarnya umum karena melihat lapas di sini jadi TPS khusus, jadi masalahnya adalah dari pemilihnya karena ada yang keluar masuk DPT itu, sejauh ini koordinasi kami dengan penyelenggara sangat baik," katanyanya.

Sementara itu, Komisioner KPU Maros Divisi Teknis Muhammad Salman menjelaskan dalam simulasi pencoblosan ini adalah simulasi yang sama pada pemilu 2024.

Dia menyatakan pelaksanaan pemilu pada 2019 akan berbeda dengan pemilu pada 14 Februari 2024. Simulasi ini menjadi kegiatan yang memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada calon pemilih dalam memahami alur pemungutan suara pada Pemilu 2024.

"Dengan adanya kegiatan simulasi ini kita semua mempunyai pemahaman yang sama mengenai pesta demokrasi pemilihan umum," ujarnya.

Salman juga menjelaskan jika TPS Khusus yang ada di Lapas itu berbeda dari lokasi pemungutan suara pada umumnya.

"Yang menjadi perbedaan itu sebenarnya cuma lokasi saja karena mungkin lebih privasi, termasuk DPT, DPk atau pemilih khusus, DPTb dan DPT yang di DPTb-kan. Tapi semua prosesnya sama, tidak ada yang membedakan," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024