Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) provinsi itu pada Januari 2024 naik 1,54 persen dari 114,25 pada bulan sebelumnya menjadi 116,02.

"Kenaikan NTP pada Januari 2024 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto di Makassar, Kamis.

Ia mengatakan NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Peningkatan NTP tersebut, kata dia, terjadi karena It mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan Ib.

Dari hasil pemantauan harga-harga di perdesaan pada Januari 2024, NTP di Sulawesi Selatan secara umum mengalami kenaikan sebesar 1,55 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

NTP pada Desember 2023 sebesar 114,25 naik menjadi 116,02 pada Januari 2024. Peningkatan NTP tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (ib).

Ib mengalami peningkatan sebesar 0,86 persen sementara It mengalami peningkatan sebesar 2,42 persen

Adapun NTP subsektor tanaman pangan pada Januari 2024 mengalami peningkatan sebesar 1,59 persen dari bulan sebelumnya, sementara NTP pada tanaman hortikultura pada Januari 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu naik sebesar 6,89 persen

NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat juga mengalami mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 1,54 persen.


Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024