Makassar, Sulsel (ANTARA) - Bank Indonesia memprediksi perekonomian di Sulawesi Selatan pada triwulan I 2024 akan tumbuh sekitar 4,5 persen dengan sejumlah indikator pada bulan berjalan.

"Ekonomi di Sulsel pada triwulan I tahun 2024 diperkirakan akan mengalami pertumbuhan sekitar 4,5 persen," kata Kepala Perwakilan BI Sulsel Rizki Ernadi Wimanda di Makassar, Sulsel, Kamis.

Menurut dia, optimistis pertumbuhan ekonomi itu dengan beberapa indikator seperti daya beli masyarakat sudah mulai normal seiring pemulihan ekonomi pasca-COVID-19.

Berkaitan dengan hal tersebut, BI meyakini perekonomian Sulsel akan lebih baik, ditunjang dengan beberapa faktor di antaranya El Nino yang mulai berkurang intensitasnya dan cuaca diprediksi akan normal kembali dibanding tahun sebelumnya, selain juga adanya perhelatan pemilu.

"Menurut studi yang kami lakukan dan studi di tempat lain, kami berkesimpulan ada peningkatan di lapangan usaha seperti akomodasi makan minum, perdagangan, dan industri pengolahan," katanya.

Sementara situasi global, masih turun misalnya di China dan Amerika, juga turun sehingga net eksport tahun depan diperkirakan Sulsel lebih rendah dibanding 2023.

"Tujuan ekspor keluar rendah yang di mana demand mereka rendah. Ekspor kita turun sehingga net eksport import ikut turun," katanya.

Dari segi suku bunga juga berpengaruh, sementara negara maju juga suku bunganya tinggi. Bank Indonesia ikut menaikkan suku bunga pada 2023.

Sektor lain seperti pertanian, malah mengalami kontraksi karena El Nino, produksi menurun, performa pertanian juga malah mengalami kontraksi karena El Nino dan produksi juga menurun, inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi 2023 lebih rendah.

BI juga merilis tantangan pertumbuhan ekonomi Sulsel tahun 2024 antara lain karena hambatan aspek daya saing provinsi dan aspek SDM yang masih relatif rendah.

Termasuk, indeks pembangunan manusia (IPM) yang masih berada di bawah rata-rata nasional.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024