Mamuju (ANTARA) - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Mohammad Ali Chandra mengungkapkan bahwa pemerintah melibatkan PT Teknology Geophysical Service (TGS) untuk melakukan survei guna mencari cadangan minyak dan gas (migas) di perairan Sulbar.
"Pemprov Sulbar berharap hasil survei yang dilakukan PT TGS dapat menemukan cadangan migas baru di lepas Pantai Sulbar, yang tentunya akan berdampak bagi pembangunan ekonomi Sulbar dan negara ini," kata Ali Chandra di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan Tim Survei PT TGS dilibatkan oleh Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM guna melakukan survei umum seismik laut 2D di lepas pantai Sulbar, yang direncanakan akan dimulai pada Maret hingga Desember 2024.
Tim Survei PT TGS sudah menemui jajaran Pemprov Sulbar pada 6 Februari lalu guna mengkordinasikan rencana survei cadangan migas tersebut,
"Koordinasi harus terus dilakukan, sebab tidak dipungkiri dalam kegiatan survei seismik tersebut ada potensi bersinggungan dengan masyarakat, yang akan mendapatkan dampak langsung saat dilaksanakan kegiatan itu," ujarnya.
Sementara itu, Public Relation PT TGS Hidayatollah menyampaikan bahwa tujuan survei umum seismik itu dalam rangka mempercepat penemuan cadangan migas baru untuk menambah daya tarik investor sektor hulu migas berinvestasi di Sulbar.
"Seperti diketahui survei seismik, rangkaian awal dalam kegiatan industri migas keberhasilannya akan menentukan kegiatan selanjutnya, dan hasil dari pemetaan bawah tanah ini bisa saja menjadi awal dibuatnya sumur minyak produksi, akan memajukan ekonomi Sulbar dan bangsa ini," katanya.
"Akan dilakukan sosialisasi sebelum survei dilakukan dengan mengundang pemerintah kabupaten yang akan dilintasi kapal survei, yaitu Kabupaten Polman, Majene, Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu," katanya.
Ia menambahkan, dalam sosialisasi yang dilakukan akan disertakan masyarakat yang berpotensi terkena dampak kegiatan survei tersebut.
"Pemprov Sulbar berharap hasil survei yang dilakukan PT TGS dapat menemukan cadangan migas baru di lepas Pantai Sulbar, yang tentunya akan berdampak bagi pembangunan ekonomi Sulbar dan negara ini," kata Ali Chandra di Mamuju, Kamis.
Ia mengatakan Tim Survei PT TGS dilibatkan oleh Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM guna melakukan survei umum seismik laut 2D di lepas pantai Sulbar, yang direncanakan akan dimulai pada Maret hingga Desember 2024.
Tim Survei PT TGS sudah menemui jajaran Pemprov Sulbar pada 6 Februari lalu guna mengkordinasikan rencana survei cadangan migas tersebut,
"Koordinasi harus terus dilakukan, sebab tidak dipungkiri dalam kegiatan survei seismik tersebut ada potensi bersinggungan dengan masyarakat, yang akan mendapatkan dampak langsung saat dilaksanakan kegiatan itu," ujarnya.
Sementara itu, Public Relation PT TGS Hidayatollah menyampaikan bahwa tujuan survei umum seismik itu dalam rangka mempercepat penemuan cadangan migas baru untuk menambah daya tarik investor sektor hulu migas berinvestasi di Sulbar.
"Seperti diketahui survei seismik, rangkaian awal dalam kegiatan industri migas keberhasilannya akan menentukan kegiatan selanjutnya, dan hasil dari pemetaan bawah tanah ini bisa saja menjadi awal dibuatnya sumur minyak produksi, akan memajukan ekonomi Sulbar dan bangsa ini," katanya.
"Akan dilakukan sosialisasi sebelum survei dilakukan dengan mengundang pemerintah kabupaten yang akan dilintasi kapal survei, yaitu Kabupaten Polman, Majene, Mamuju, Mamuju Tengah dan Pasangkayu," katanya.
Ia menambahkan, dalam sosialisasi yang dilakukan akan disertakan masyarakat yang berpotensi terkena dampak kegiatan survei tersebut.