Istanbul (ANTARA) - Pesawat nirawak (drone) Israel menyerang sebuah apartemen di Kota Nabatieh di Lebanon selatan pada Rabu (14/2) malam, menurut laporan kantor berita milik pemerintah Lebanon (NNA).

“Serangan udara Israel menghantam sebuah hunian apartemen di gedung tiga lantai yang berdekatan dengan Stasiun Palestina di Jalan Marjayoun di Kota Nabatieh," kata NNA. 

"Sebuah drone meluncur ke arah apartemen tersebut hingga menyebabkan kerusakan parah dan mengakibatkan luka-luka di antara penghuni gedung,” lapor NNA, menambahkan.

NNA kemudian melaporkan bahwa empat anggota dari satu keluarga tewas dalam serangan udara tersebut.

Menurut stasiun televisi satelit Al-Manar, yang berafiliasi dengan kelompok Hizbullah Lebanon, apartemen yang diincar  terletak dekat SMA Hassan Kamel Al Sabbah.

Pihak berwenang Israel sejauh ini belum mengeluarkan komentar apa pun mengenai serangan udara itu.

Setelah insiden tersebut, Gubernur Nabatieh Hwaida Turk mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa kantor dan departemen pemerintah di provinsi tersebut akan ditutup pada Kamis.

Keputusan penutupan, katanya, diambil untuk memastikan keselamatan para karyawan di tengah serangan Israel yang berulang kali terjadi.

Sebagian besar sekolah dan institut di Nabatieh dan sekitarnya juga mengumumkan akan ditutup pada Kamis untuk menjamin keselamatan siswa.

Pada Rabu di Lebanon selatan, seorang wanita dan dua anak tewas dalam serangan udara Israel di Desa Al-Sawaneh di Distrik Marjayoun di Kegubernuran Nabatieh. Beberapa kota juga menjadi sasaran penembakan intens Israel.

Ketua dewan eksekutif Hizbullah, Hashem Safieddine, mengancam Israel dengan pembalasan atas serangan-serangan di wilayah Lebanon selatan. Ia menegaskan bahwa tindakan seperti itu “tidak boleh dibiarkan begitu saja.”

Ketegangan berkobar di sepanjang perbatasan antara Lebanon dan Israel, di tengah baku tembak antara pasukan Israel dan Hizbullah dalam bentrokan paling mematikan sejak kedua pihak terlibat perang skala penuh pada tahun 2006.

Ketegangan di perbatasan berlangsung di tengah serangan militer Israel di Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 28.500 orang.

Sumber: Anadolu
 

Pewarta : Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024