Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) setempat dalam meningkatkan budaya K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) di berbagai tempat kerja atau perusahaan.

Kolaborasi ini diwujudkan melalui pelaksanaan gelar wicara peringatan Bulan K3 Nasional yang digelar oleh PAKKI dan didukung Dinkes Sulsel, dengan tema "Membangun Paradigma K3 di Sarana Layanan Kesehatan Dalam Meraih Akreditasi Paripurna" di Makassar, Sabtu.

"Sosialisasi K3 bukan hanya penting pada fasilitas layanan kesehatan, tetapi juga penting untuk menyentuh seluruh sektor atau bidang industri dengan potensi risiko, misalnya pertambangan," kata Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Dr Ishaq Iskandar.

Menurut dia, sosialisasi K3 ini sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat khususnya kalangan pekerja guna mencegah penyakit atau kecelakaan kerja sebagai bentuk antisipasi dini.

Apalagi Indonesia akan menghadapi "Bonus Demografi" pada 2045 mendatang, yang diprediksi akan mencatat masyarakat produktif lebih mendominasi hingga 70 persen, sehingga generasi pekerja harus mulai disiapkan.

"PAKKI ini yang akan menjadi jembatan pemerintah ke masyarakat untuk sama-sama melahirkan generasi pekerja yang tentu sangat paham terhadap risiko kerja yang dihadapinya," kata Ishaq pada kegiatan yang dirangkai dengan pelantikan pengurus PAKKI DPD Sulawesi Selatan.

Ishaq menyebutkan, PAKKI harus semakin gencar melakukan sosialisasi K3 ke seluruh industri, sebab hal itu pun menjadi kewajiban pihak industri agar tetap mengutamakan K3. Begitu pula di Rumah Sakit dan Puskesmas maupun klinik yang telah menjadi syarat akreditasi.

Dia tidak lupa mengapresiasi hadirnya para Pengurus PAKKI yang baru saja dilantik, dengan harapan mampu lebih menggaungkan dan sosialisasikan K3 hingga ke masyarakat.

Ketua PAKKI Sulsel Muh Ilham Arifai turut mengapresiasi dukungan Dinkes Provinsi Sulsel yang siap bekerja sama dengan PAKKI untuk melakukan kajian risiko lebih dalam dan jauh tentang hal yang berhubungan dengan risiko kerja.

"Walaupun saat ini PAKKI masih berkutat pada sektor kesehatannya, tapi ke depan kami akan masuk ke area industri untuk melakukan kajian risiko lebih jauh dari sisi keselamatan dan disaster -perhitungan risiko-," kata Ilham.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024