Mamuju (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencatat jumlah populasi ternak kambing di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengalami peningkatan dari 199.162 ekor pada 2022 menjadi 202.564 ekor pada 2023.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Syamsul Ma'arif di Mamuju, Rabu, mengatakan, populasi ternak kambing di Sulbar cukup tinggi sehingga sebagian telah dikirim dan dijual ke luar daerah.

Ia mengatakan, sebanyak 16.374 ekor kambing di Sulbar pada 2023 telah dikirim dan dijual ke daerah lain seperti ke pulau Kalimantan untuk memenuhi kebutuhan di sana.

Menurut dia, Pemprov Sulbar terus berupaya membantu peternak kambing untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak kambingnya melalui program teknologi Inseminasi Buatan (IB).

"Teknologi IB atau kawin suntik adalah suatu cara memasukkan semen beku atau sperma ternak jantan, yang telah diproses terlebih dahulu ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan alat khusus," katanya.

Ia mengatakan, keuntungan teknologi IB, diantaranya dapat menghemat biaya pemeliharaan ternak karena untuk meningkatkan populasi kambing, tidak dibutuhkan ternak jantan sehingga akan mengurangi beban peternak.

Menurut dia, pemerintah terus melakukan sosialisasi kepada peternak kambing mengenai teknologi IB tersebut, apalagi mutu genetik dari semen kambing jantan telah teruji sehingga anakan kambing hasil IB akan meningkat mutu genetiknya.

Ia menyampaikan, dengan IB maka populasi dan produktifitas ternak kambing bisa terus ditingkatkan, untuk mendukung program swasembada daging dan memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. "Itu semua sesuai harapan penjabat Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fhakrullah," katanya.

Ia berharap teknologi IB mulai diminati sebagian peternak di Sulbar seperti di Kabupaten Majene dan Mamuju, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan peternak.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024