Mamuju (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat menyebutkan ketersediaan beras di daerah itu hingga tiga bulan ke depan cukup dan aman.

"Kami memastikan stok beras di Sulbar tetap aman," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari di Mamuju, Selasa.

Berdasarkan data dari Perum Bulog kata Abdul Waris Bestari, ketersediaan stok beras di dua Gudang Bulog, yakni di Kabupaten Mamuju dan Polewali Mandar, aman hingga beberapa bulan ke depan.

"Jangan sampai ada anggapan bahwa Sulbar akan kehabisan beras. Alhamdulillah data yang kami dapatkan dari Perum Bulog di Polewali Mandar dan Kabupaten Mamuju, stok berasnya cukup untuk beberapa bulan ke depan," terang Abdul Waris Bestari.

Stok beras yang ada di Gudang Bulog Polewali Mandar saat ini lanjutnya, sebanyak 3.500.000 (3,5 juta) ton dan di gudang Bulog Mamuju 1.500.000 (1,5 juta) ton.

"Stok beras aman bisa hingga April atau Mei 2024. Jadi jangan khawatir Sulbar kekurangan beras," ujar Abdul Waris Bestari.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulbar itu juga meminta masyarakat agar tidak melakukan aksi borong beras, menyusul terjadinya lonjakan harga.

Ia menyampaikan ada beberapa faktor penyebab terjadinya kenaikan harga beras di Indonesia, termasuk di wilayah Sulbar.

Salah satu faktornya, kata Abdul Waris Bestari, adalah kurangnya pasokan beras dalam negeri yang seharusnya panen pada Januari dan Februari 2024. "Namun mengalami pergeseran karena pada akhir tahun lalu kita dihadapkan El Nino atau kekeringan," jelas Abdul Waris Bestari

"Makanya panen bergeser, sehingga wilayah Sulsel dan Sulbar itu panen raya  terjadi akhir Maret sampai dengan April tahun 2024," ujar Abdul Waris Bestari.

Ia kembali mengajak masyarakat agar tidak boros pangan agar harga beras bisa turun.

"Jadi, kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aksi borong beras dan kami mengajak untuk tidak boros pangan," kata Abdul Waris Bestari.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024