Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) provinsi itu pada Februari 2024 naik 2,15 persen dari 116,02 pada bulan sebelumnya menjadi 118,51.

"Kenaikan NTP pada Februari 2024 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian yang lebih tinggi dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto di Makassar, Jumat.

Ia mengatakan beberapa komoditas penyumbang yang mempengaruhi kenaikan NTP itu di antaranya gabah, jagung, kakao atau coklat biji dan kelapa sawit.

Aryanto menjelaskan NTP yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Peningkatan NTP tersebut, kata dia, terjadi karena It mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan Ib.

Dari hasil pemantauan harga-harga di pedesaan pada Februari 2024, NTP di Sulawesi Selatan secara umum mengalami kenaikan sebesar 2,15 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

NTP periode Januari 2024 sebesar 116,02 naik menjadi 118,51 pada Februari 2024. Peningkatan NTP tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (it) mengalami peningkatan, sementara indeks harga yang dibayar petani (ib) mengalami penurunan. It mengalami peningkatan sebesar 2,04 persen, sementara Ib mengalami penurunan sebesar 0,11 persen.

Adapun NTP subsektor tanaman pangan (NTPP) pada Februari 2024 mengalami peningkatan sebesar 3,48 persen dari bulan sebelumnya, sedangkan NTP subsektor tanaman hortikultura (NTPH) pada Februari 2024 mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu turun sebesar 3,14 persen.

Sementara NTP Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) pada Februari 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 1,76 persen.

 

 

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024