Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan meminta kepada aparat penegak hukum (APH) untuk melakukan penindakan tegas jika ditemukan adanya distributor nakal yang mempermainkan harga, sehingga terjadi gejolak di pasaran.

Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan di Gowa, Rabu, meminta seluruh pemangku kepentingan khususnya Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Gowa untuk memastikan ketersedian stok kebutuhan pokok jelang Ramadhan dan Idul Fitri.

"Pemantauan harga-harga dan ketersediaan stok kebutuhan pokok kita tingkatkan, apalagi jelang  Ramadhan dan Idul Fitri. Jika ternyata ada distributor nakal ditemukan, maka silakan penegak hukum menindaknya," ujarnya.

Bupati Gowa dalam rapat tingkat tinggi itu mengatakan Pemerintah Kabupaten Gowa memiliki tanggung jawab untuk mempersiapkan seluruh stok kebutuhan pokok, apalagi setelah tidak adanya COVID-19 sehingga akan banyak kegiatan-kegiatan buka puasa bersama dilaksanakan.

Dia menyatakan meningkatnya kegiatan pada Ramadhan itu membuatnya untuk menyiapkan langkah antisipasi jika beberapa stok kebutuhan pokok berkurang ataupun harga mengalami fluktuasi.

"Akan banyak pasar-pasar malam dan banyak kegiatan-kegiatan ngabuburit dan itu semua tugas kita untuk memastikan kebutuhan pokok tersedia dengan baik," ungkapnya.

Tak hanya ketersediaan bahan pokok, namun salah satu hal yang penting kata Adnan, yakni tidak adanya kenaikan signifikan. Sehingga dirinya menegaskan jika ada permainan oleh distributor maka akan ditindak tegas.

Adnan mengakui jika kenaikan harga pada momen-momen penting biasa terjadi, namun jika kenaikan melampaui angka 10 persen dan telah dilaksanakan intervensi, namun tetap harga tidak berubah, maka pihaknya pun mempersilakan pihak penegak hukum melakukan penyelidikan.

"Selama kenaikannya hanya 10 persen tidak masalah, tapi kalau kenaikannya sudah berkali-kali lipat akan dilakukan intervensi dan apabila ada yang melakukan permainan, maka Polres dan Kejaksaan akan tegas, tidak ada lagi diskusi yang harus dilakukan tapi langsung penegakan hukum," tegasnya.

Adnan pun berharap melalui rapat tingkat tinggi itu seluruh SKPD terkait dapat segera melakukan peninjauan lapangan untuk memastikan ketersediaan sekaligus memantau kenaikan harga sehingga dapat memetakan langkah yang akan dilakukan Pemkab Gowa.

"Segera cari tahu dari sekarang karena kenaikan biasanya terjadi karena stoknya yang berkurang berarti jalan keluarnya peningkatan produksi dengan cara pemerintah yang menyiapkan untuk melakukan supply, dengan melakukan kerjasama antar daerah dengan ambil barangnya, kita siapkan uangnya dan kita siapkan Kodim dan Polres untuk mengawasi pendistribusiannya," jelasnya.

Sementara Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Abdul Karim Dania mengaku secara umum pelaksanaan High Level Meeting ini berjalan dengan lancar, khususnya ketersediaan beras yang beberapa waktu belakngan ini di beberaoa daerah mengalami kekurangan namun di Gowa dapat dipastikan aman selama  Ramadhan ini.

"Berdasarkan laporan dari Bulog, untuk stok baik beras, gula dan terigu cukup tersedia selama puasa dan itu mereka jamin. Sehingga tugas pemerintah daerah bersama dengan stakeholders untuk mengawasi mulai dari pergerakan harga, distribusi dengan melakukan pemantauan langsung di lapangan," katanya.

Salah satu upaya yang dilakukan kata Abdul Karim yakni dengan turun langsung ke lapangan melakukan pemantauan bersama TPID dan melakukan sosialisasi kepada pedagang atau distributor agar tidak melakukan permainan harga.

"Pergerakan harga beras itulah yang kita antisipasi karena dari hari per hari informasi itu berkembang secara langsung ke masyarakat, sehingga kita rapatkan untuk mengantisipasi semua itu karena beras adalah kebutuhan pokok untuk rumah tangga. Namun yang bisa dipastikan ketersediaan beras aman sesuai penjelasan dari Bulog," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024