KENDARI (ANTARA) - Jalan Trans Sulawesi sempat mengalami lumpuh total akibat banjir bandang setinggi lutut orang dewasa melanda di Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Sampara Ipda Kasibun saat ditemui di Konawe, Jumat, malam mengatakan bahwa peristiwa banjir bandang di Jalan Trans Sulawesi itu terjadi sekitar pukul 19.00 WITA. Dimana air yang mengalir dari pegunungan itu membanjiri jalan dan pemukiman warga di daerah tersebut.
"Tadi sekitar 3 kilometer antrean panjang kendaraan dan sempat jalur lumpuh total sekitar tiga jam lebih, sekarang ini mulai normal," kata Kasibun.
Ia menyebutkan bahwa sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menurunkan personel untuk mengatur lalu lintas dan membantu warga yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Sampara itu.
"Untuk antisipasi pengendara sudah kami lakukan, tadi kan sempat setinggi lutut, jadi untuk mobil yang empat roda itu tidak bisa melintas pada saat air turun dari gunung itu, kiriman dari gunung," ujarnya.
Ia menyampaikan banjir bandang yang mengaliri Kecamatan Sampara itu berasal dari beberapa wilayah lainnya yang berakhir di Jalan Trans Sulawesi tersebut.
"Di situ itu air susulan, kalau memang daerah di atas pegunungan itu, termasuk sampai Kecamatan Ranomeeto dan Pondidaha itu hujan deras, larinya air ke sini (Sampara)," jelasnya.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Kasibun meminta masyarakat di Kecamatan Sampara agar tetap tenang dan tidak lengah dengan bencana alam yang sewaktu-waktu bisa datang.
"Mari kita amankan barang masing-masing jangan sampai menjadi penjarahan oleh warga-warga yang sengaja bikin konflik," pintanya.
Ia juga mengimbau ke masyarakat agar menjauhi dan tidak beraktivitas di sekitar lingkungan yang rawan dengan bencana longsor.
"Kami sudah hubungi juga dari pihak bagian penanganan bencana Kabupaten Konawe, mereka sudah persiapan juga untuk membantu peristiwa banjir di Sampara," tambahnya.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Sampara Ipda Kasibun saat ditemui di Konawe, Jumat, malam mengatakan bahwa peristiwa banjir bandang di Jalan Trans Sulawesi itu terjadi sekitar pukul 19.00 WITA. Dimana air yang mengalir dari pegunungan itu membanjiri jalan dan pemukiman warga di daerah tersebut.
"Tadi sekitar 3 kilometer antrean panjang kendaraan dan sempat jalur lumpuh total sekitar tiga jam lebih, sekarang ini mulai normal," kata Kasibun.
Ia menyebutkan bahwa sebagai langkah antisipasi, pihaknya telah menurunkan personel untuk mengatur lalu lintas dan membantu warga yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Sampara itu.
"Untuk antisipasi pengendara sudah kami lakukan, tadi kan sempat setinggi lutut, jadi untuk mobil yang empat roda itu tidak bisa melintas pada saat air turun dari gunung itu, kiriman dari gunung," ujarnya.
Ia menyampaikan banjir bandang yang mengaliri Kecamatan Sampara itu berasal dari beberapa wilayah lainnya yang berakhir di Jalan Trans Sulawesi tersebut.
"Di situ itu air susulan, kalau memang daerah di atas pegunungan itu, termasuk sampai Kecamatan Ranomeeto dan Pondidaha itu hujan deras, larinya air ke sini (Sampara)," jelasnya.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Kasibun meminta masyarakat di Kecamatan Sampara agar tetap tenang dan tidak lengah dengan bencana alam yang sewaktu-waktu bisa datang.
"Mari kita amankan barang masing-masing jangan sampai menjadi penjarahan oleh warga-warga yang sengaja bikin konflik," pintanya.
Ia juga mengimbau ke masyarakat agar menjauhi dan tidak beraktivitas di sekitar lingkungan yang rawan dengan bencana longsor.
"Kami sudah hubungi juga dari pihak bagian penanganan bencana Kabupaten Konawe, mereka sudah persiapan juga untuk membantu peristiwa banjir di Sampara," tambahnya.