Mamuju (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat mendorong transformasi digital kesehatan di daerah itu, melalui implementasi rekam medis elektronik (RME) terkoneksi aplikasi Satu Sehat Kementerian Kesehatan.

"Sebagai bagian dari upaya mengintegrasikan sistem kesehatan, kami berkomitmen mempercepat implementasi RME yang terkoneksi dengan aplikasi Satu Sehat Kementerian Kesehatan," kata Sekretaris Dinkes Sulbar Mahdiana pada rapat akselerasi program itu di Mamuju, Senin.

Rapat akselerasi yang mengangkat tema "Implementasi RME Terkoneksi Satu Sehat" itu, diikuti 60 peserta berasal dari Dinas Kesehatan provinsi, kabupaten, dan puskesmas se-Sulbar.

Rapat tersebut menghadirkan narasumber utama, yakni Windiarto Nugroho dan Edy Supriyatno dari Yasayan SIMRS Khanza Indonesia.

Ia menyampaikan saat ini sudah ada 52 puskesmas yang terkoneksi dengan aplikasi Kementerian Kesehatan melalui aplikasi Satu Sehat.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kerja sama tim dari Dinas Kesehatan kabupaten dan puskesmas atas capaian ini. Selain itu apresiasi atas dukungan dari Yayasan SIMRS Khanza Indonesia untuk implementasi rekam medis elektronik di puskesmas yang ada di Sulbar," kata dia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy memberikan dukungan untuk akselerasi transformasi digital kesehatan di daerah setempat.

"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat di Sulbar," kata dia.

Ia berharap, rapat akselerasi itu dapat menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mempercepat transformasi digital kesehatan di Sulbar.

"Dengan menghadirkan para pemangku kepentingan dalam rapat ini, kami berharap dapat menghasilkan langkah-langkah kongkret dalam mempercepat transformasi kesehatan di Sulbar," ujar Asran Masdy.

Pewarta : Amirullah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024