Makassar (ANTARA) -
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar Bazar Gempita Ramadhan yang dilengkapi layanan konseling keluarga atau Puspaga.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sulsel Andi Mirna di Makassar, Senin mengatakan Bazar Gempita Ramadhan juga menghadirkan tenan Puspaga atau layanan konseling keluarga yang diberikan secara gratis kepada ASN dan keluarganya.
"Kami membuka layanan ini karena banyak kasus kekerasan seksual atau kekerasan dalam rumah tangga yang didapat perempuan dan anak-anak. Kami juga menghadirkan booth UPT PPA sebagai bentuk sosialisasi yang memberikan layanan terkait perempuan dan anak korban kekerasan," katanya. Bazar Ramadhan yang melibatkan 50 UMKM ini dilaksanakan 18 Maret - 5 April 2024 di pelataran Kantor Gubernur Sulsel.
Menurut Andi Mirna, Bazar Gempita Ramadhan yang dilaksanakan dua tahun ini untuk mewujudkan perempuan Sulsel yang mandiri secara ekonomi melalui kegiatan kewirausahaan. Selain itu, untuk mendukung program Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin dalam mewujudkan kedaulatan dan ketahanan pangan, dan menyediakan pangan murah untuk pengendalian inflasi.
"Kami ingin meningkatkan kualitas dan hak ekonomi perempuan, juga memperkuat posisi tawar perempuan dalam berperan aktif menurunkan kemiskinan," kata Andi Mirna.
Ia mengungkapkan 50 UMKM yang dilibatkan dalam Bazar Gempita Ramadhan ini merupakan binaan organisasi perangkat daerah (OPD), dimana para pelakunya adalah perempuan kepala keluarga, bahkan penyintas kekerasan dalam rumah tangga. Terdiri dari usaha rumahan, frozen food, kuliner, dan fesyen.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulsel yang diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan, Abdul Malik Faisal mengapresiasi pelaksanaan Bazar Gempita Ramadhan ini.
Kegiatan ini diharapkan menjadi kesempatan dan peluang kepada perempuan pelaku UMKM untuk memperkenalkan usaha dan produk terbaik mereka untuk dapat dikenal oleh masyarakat.
"Perekonomian Sulsel didukung dan digerakkan oleh UMKM. Sekitar 82 persen lapangan usaha di provinsi ini adalah UMKM dan UMKM ini berkontribusi 67,2 persen dalam perekonomian daerah," kata Malik Faisal.