Makassar (ANTARA Sulsel) - Sosiolog yang juga Ketua Program Studi S3 Sosiologi PPs Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Dr. Andi Agustang, M.Si memberikan sosialisasi pendidikan politik yang digelar Pemkab Soppeng di Gedung Pola Kantor Bupati di Watansoppeng, Selasa.

Sosialisai pendidikan politik ini dilaksanakan Pemkab Soppeng dengan peserta tokoh masyarakat, kepala desa serta aparat pemerintah lainnya. Selama acara terjadi tanya jawab antara peserta dengan nara sumber yang berlangsung cukup seru dan serius.

Andi Agustang dalam pemaparannya mengatakan realitas politik menunjukkan masyarakat dilanda apatisme politik. Hal itu terbaca dari pilkada tingkat provinsi dan kabupaten serta kota yang menunjukkan semakin tingginya warga yang memilih jadi golongan putih.

"Apatisme politik kurang lebih sama dengan kondisi masa bodoh masyarakat terhadap kehidupan sosial politik di sekelilingnya. Hadirnya kondisi masa bodoh, tidak terlepas dari peran dan fungsi partai yang mengalami kegagalan selama ini," katanya.

Dia mengatakan partai politik yang seharusnya memberikan proses pembelajaran politik secara kontinyu kepada anggota partai, malah tidak melaksanakan fungsi tersebut secara maksimal dan sesuai regulasinya.

"Partai politik yang menjadi instrumen negara demokrasi, seharusnya tampil menjalankan fungsinya termasuk sosialisasi, partisipasi dan rekrutmen politik. Tetapi dalam kenyataan hal demikian terabaikan," kata doktor sosiologi PPs Universitas Padjajaran Bandung ini.

Menurut dia, justru elit partai bersaing secara internal untuk meraih kekuasaan politik sedangkan kepentingan dan keperluan masyarakat, malah diabaikan dan kurang diperhatikan.

"Memasuki Pemilu Legislatif dan Pilpres 2014, parpol seharusnya tampil memberi pembelajaran dan pendidikan politik beretika dan bermoral kepada para pemilih," tegas Ketua Dewan Editor Jurnal Ilmiah Dialektika Kontemporer PPs-UNM ini. T Susilo

Pewarta : Oleh Agus Setiawan
Editor :
Copyright © ANTARA 2024