Mamuju (ANTARA) - Petani jagung di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mampu memenuhi permintaan pakan ternak perusahaan peternakan dari sejumlah daerah di Indonesia sebesar 22.085 ton per tahun.
 
"Petani jagung semakin antusias mengembangkan komoditinya karena permintaan pasar semakin tinggi dan menjanjikan kesejahteraan petani jagung," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulbar, Syamsul Ma'arif di Mamuju, Rabu.

Ia mengatakan, petani jagung di Sulbar mampu memenuhi permintaan pakan ternak perusahaan peternakan sebesar 22.085 ton/tahun, yang ada di sejumlah daerah di Sulsel, Sulteng maupun di pulau Kalimantan.

Menurut dia, Sulbar mengembangkan dua benih varietas unggul tersebut memiliki produktivitas hingga 15 ton per hektare yang diminati perusahaan peternakan yang membutuhkan komoditi jagung sebagai pakan ternak.

Ia menyampaikan, dengan tersedianya pasar yang membutuhkan pakan ternak,
maka komoditi jagung sangat menjanjikan dikembangkan di Sulbar dengan harga sebesar Rp5.000/kilogram berdasarkan aturan harga yang ditetapkan pemerintah.

Pemprov Sulbar juga akan melakukan pengembangan jalur pemasaran komoditi jagung diantaranya dengan melengkapi fasilitas pelabuhan agar kapal besar dapat masuk ke Sulbar untuk mengirim jagung ke seluruh wilayah di Indonesia.

"Ketika jagung dapat dikirim melalui pelabuhan dalam jumlah besar, maka akan memangkas biaya pengiriman jagung petani, dan memberikan keuntungan besar bagi mereka," katanya.

Ia juga mengatakan, pertumbuhan penduduk membuat peningkatan permintaan ternak, dan juga pakan jagung, sehingga jagung merupakan komoditi yang paling menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat ketika permintaan dan produksinya semakin meningkat di Sulbar. 

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024