Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut tingkat inflasi provinsi berada di angka 2,75 persen per Maret 2024 masih jauh lebih rendah dari nasional sebesar 3,05 persen.

Kepala BPS Sulsel Aryanto di Makassar, Senin, memaparkan tingkat inflasi Sulsel pada Maret 2024 baik secara bulanan (month to month/mtm), tahun kalender (year to date/ytd) maupun tahunan (year on year/yoy).

"Secara bulanan inflasi Sulsel itu 0,38 persen (mtm), tahun kalender Januari-Maret sebesar 1,05 persen (ytd), dan 2,75 persen secara yoy," ujarnya.

Aryanto menjelaskan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,03 persen. Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,54 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,5 perse, serta  kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,09 persen.

Kemudian kelompok kesehatan sebesar 2,25 persen, kelompok transportasi sebesar 2,12 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,07 persen, serta kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,17 persen.

Demikian pula kelompok pendidikan naik sebesar 1,77 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,23 persen, serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,43 persen.

Adapun beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi mtm pada Maret 2024 yakni beras, telur ayam ras, cabai rawit, angkutan udara, emas perhiasan, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan bandeng, bawang putih, udang basah, dan ikan benggol.

Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi mtm antara lain tomat, ikan teri, cabai merah, bawang merah, ikan mujair, wortel, labu siam, ikan nila, kentang, dan sawi hijau.

Sementara itu pengamat ekonomi Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar Dr Rosnaini Daga mengatakan pemerintah harus bisa mengendalikan inflasi agar tidak melebihi dua digit.

"Pengendalian inflasi bukanlah hal sepele. Kita akan bisa melakukan pengendalian jika semua mau bersinergi secara bersama-sama. Inflasi dapat menggerus perekonomian dan membahayakan kestabilan masyarakat jika tidak dikendalikan," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024