Mamuju (ANTARA Sulbar) - Harga jagung petani di Kecamatan Korossa Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) Provinsi Sulawesi Barat anjlok akibat produksi petani rendah.

"Harga jual jagung petani anjlok di Kecamatan Korossa dari Rp2000 per kilogram menjadi Rp800 per kilogram," kata Narsum Kamuddin salah seorang petani di Mamuju Tengah, Minggu.

Ia mengatakan hasil panen petani yang rendah serta permintaan pasar yang kurang membuat harga jagung petani anjlok ini tentunya sangat dikeluhkan petani.

"Sejumlah petani di Kecamatan Korossa yang mengembangkan tanaman jagung sudah selesai memanen hasil pertaniannya pada bulan lalu, namun hasil panennya rendah, akibat petani kekurangan bibit," katanya.

Menurut dia, sejumlah pedagang pengecer jagung di Kecamatan Korossa membatasi menjual bibit jagung kepada keseluruh petani dan hanya petani tertentu saja yang mendapatkan bibit lebih.

"Mungkin karena kondisi politik menjelang Pemilu, sehingga petani tertentu saja yang diberikan bibit dalam jumlah banyak sementara petani yang berbeda pilihan politik dengan pedagang mendapatkan bibit sedikit untuk dikembangkan," katanya.

Ia juga mencurigai pedagang memanfaatkan bibit pemerintah untuk dijual kepada petani karena pada pembungkus bibit jagung terdapat logo "tidak diperjual belikan".

"Kalau tidak diperjualbelikan kenapa bibit jagung ada ditoko dan dijual kepada petani tertentu, ini tentunya mengundang tanya bagi kami, karena kami curiga bibit itu dari pemerintah yang tidak diperjual belikan tetapi kemudian sengaja dijual untuk kepentingan politik tertentu," katanya.

Ia mengatakan, sulitnya petani mendapatkan bibit jagung yang membuat produksinya rendah, juga diperparah oleh permintaan pasar akan jagung juga rendah dan membuat harga jagung semakin anjlok dan membuat petani tidak sejahtera.

Ia berharap pemerintah membantu masalah yang dihadapi petani. Agus Setiawan

Pewarta : Oleh M Faisal Hanapi
Editor :
Copyright © ANTARA 2024