Makassar (ANTARA) - Pj Gubernur Sulawesi Selatan Bahtiar Baharuddin meminta kabupaten dan kota memasukkan program tanam pohon dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang) sebagai upaya mencegah terjadinya banjir.

Bahtiar dalam keterangannya di Makassar, Senin, mengungkapkan, banjir diakibatkan intensitas hujan yang lebat, sementara pohon atau hutan untuk menyerap atau menahan air terus berkurang.

Ia mengaku prihatin karena saat ini kerusakan hutan dan alam hampir merata di seluruh daerah. Akibatnya, sumber air bersih juga berkurang.

"Mohon masuk dalam musrembang dan menjadi program prioritas semua daerah bersama pemprov. Kita semua harus sama-sama. Termasuk gerakkan partisipasi masyarakat dan swasta," tuturnya terkait bencana banjir di Kabupaten Luwu.

Ia menambahkan, warga harus diedukasi agar kembali menanam pohon dan mengurangi penebangan pohon yang menjadi sumber air bersih.

"Kita masukkan RPJMD 2024 - 2029. Program menurunkan emisi karbon, penanganan lahan kritis, DAS, danau, bendungan, embung, sumber air bersih dan sekaligus tanaman pohon yang bisa menjadi sumber ekonomi dan gizi masyarakat," jelasnya.

Bencana banjir menerjang Kabupaten Luwu, tepatnya di Kelurahan Lindajang dan Desa Buntu Barana Kecamatan Suli Barat, serta Kelurahan Suli Kecamatan Suli, Minggu (7/4).

Banjir menggenangi ruas jalan dan ratusan rumah terendam dengan ketinggian yang bervariasi antara 20 - 50 cm. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 500 rumah warga terendam banjir.

Bahtiar Baharuddin atas nama pemerintah provinsi mendoakan supaya banjir dapat segera surut.

Ia pun berterimakasih atas upaya Pemda Luwu, Satpol PP, Tagana bersama Forkopimda, Basarnas, BPBD, dan instansi terkait, yang melakukan upaya-upaya dalam membantu warga terdampak. "Saya sudah komunikasi langsung dengan bupati dan pastikan semua dalam keadaan aman dan terlayani," kata Bahtiar.
 

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024