Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyikapi kasus dugaan penganiayaan dilakukan sejumlah pelajar SMK terhadap seorang siswa SMPN 55 Barombong berinisial F di Jalan Andi Paturungi, Kecamatan Tamalate, Makassar.

"Ya, tadi saya sudah bicara dengan Wakapolrestabes. Saya lihat di reels Instagram (video pemukulan anak). Semoga itu segera diproses," kata Ramdhan usai menghadiri Rakenas BEM di Kampus Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Atas kejadian itu, pria disapa akrab Danny Pomanto itu menginstruksikan Dinas Pendidikan Kota Makassar segera menindaklanjuti dugaan penganiayaan dilakukan beberapa pelaja terhadap siswa SMP hingga korban mengalami luka-luka. Aksi penganiayaan itu terekam kamera pengawas (CCTV) milik warga dan diunggah ke media sosial hingga menjadi viral.

"Termasuk itu Dinas Pendidikan untuk segera dilakukan penanganan anak-anak (terduga pelaku) itu," kata Wali Kota Makassar dua periode ini menegaskan.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin Mustakim menuturkan berdasarkan informasi yang diterima, aksi penganiayaan tersebut terjadi pada Senin (22/4). Korban F memang telah dibuntuti terduga pelaku saat pulang sekolah.

"Korban selesai ujian dan bertemu terduga pelaku di warnet (warung internet). Kemungkinan ada ketersinggungan dengan pelaku lalu diikuti saat jalan pulang," paparnya saat dikonfirmasi wartawan.

Dari penelusuran, korban merupakan siswa SMP Negeri 55 Barombong dan terduga pelakunya adalah siswa SMK. Namun, sejauh ini masih dilakukan penelusuran siapa saja siswa itu dan kasusnya sudah dilaporkan polisi.

"Saya sudah minta kepala sekolahnya agar diusut, apalagi bila dilihat videonya sangat sadis sekali caranya (ditendang). Pihak sekolah juga tidak terima, apalagi korban ini siswa tahfidz, berprestasi dia," ujarnya.
  Tangkapan layar video - Korban tersungkur saat dikeroyok terduga pelaku yang terekam CCTV di Jalan Andi di Jalan Andi Paturungi, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/4/2024). ANTARA Darwin Fatir.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Tamalate Ajun Komisaris Polisi Aris Sumarsono saat dikonfirmasi terpisah membenarkan telah menerima laporan kejadian itu. Kendati demikian, kasus ini dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Makassar karena korban masih di bawah umur.

"Sudah (ada laporan polisi), tetapi sudah diserahkan penanganannya ke polrestabes dan sedang diusut untuk mencari pelakunya," kata Aris.

Sebelumnya, beredar rekaman video CCTV berdurasi 04.09 menit memperlihatkan korban F bersama rekannya berjalan pulang dekat sekolahnya. Tiba-tiba ada empat orang pelajar lainnya menghampiri korban lalu menahannya. Satu pelajar terduga pelaku menggunakan sepeda motor langsung berhenti, kemudian berlari sambil menendang pelaku.

Korban langsung tersungkur di depan pagar rumah warga. Belum sempat berdiri, terduga pelaku lainnya menendang tubuh korban sebanyak tiga kali hingga korban terlihat merintih kesakitan.

Seorang ibu yang mengetahui kejadian itu berusaha menghentikan aksi pengeroyokan para pelajar dengan mengatakan aksi mereka terekam CCTV.

Ketua RT setempat Saharuddin Tawi membenarkan kejadian tersebut, namun tidak melihat langsung karena sedang istirahat di rumahnya. Selang beberapa saat menerima kiriman CCTV bahwa kejadian itu tepat berada di depan rumah warga bernama Romy Harminto.

"Istrinya memperlihatkan rekaman CCTV, setelah itu saya klarifikasi dan ternyata memang betul itu terjadi. Kalau korban itu anak SMP. Kalau pelaku saya melihat tidak begitu jelas, tapi saya lihat pakai celana SMA, pelajar semua. Belum tahu motif persoalan ini. Kabarnya, korban sudah visum dan ada memar di bagian rahang," paparnya kepada wartawan.
 

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024