Mamuju (ANTARA) - Bupati Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Sitti Sutinah Suhardi mengaku optimistis produksi padi akan meningkat seusai daerah itu dilanda dampak El Nino yang menyebabkan terjadinya gagal panen padi di sejumlah wilayah.
"Alhamdulillah, kami telah melakukan panen raya di Kecamatan Kalukku, setelah beberapa bulan kawasan ini mengalami gagal panen akibat dampak El Nino. Saya optimistis produksi padi di Mamuju akan terus mengalami peningkatan," kata Sitti Sutinah Suhardi, di Mamuju, Rabu.
Ia optimistis panen raya di Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju itu menjadi penanda bangkitnya kembali para petani setelah dilanda musim kemarau sejak pertengahan tahun lalu.
"Jadi, panen yang merupakan realisasi tanam Oktober 2023 sampai Maret 2024 ini diharapkan menjadi penanda bangkitnya kembali petani setelah musim kemarau sejak pertengahan hingga akhir tahun 2023 lalu," ujarnya.
Sutinah mengaku mendapat laporan dari para petani bahwa dampak El Nino masih dirasakan karena hasil panen mereka mengalami penurunan, yang biasanya mencapai sembilan ton per satu hektare kini hanya berkisar enam sampai tujuh ton per hektare.
"Meski menurun, tapi Insya Allah akan membaik kembali karena sudah memasuki musim hujan. Pelan-pelan saja, ini kan baru penyesuaian, semoga panen berikutnya semakin meningkat," ujarnya.
Apalagi, pihaknya juga telah menyerahkan bantuan pupuk cair, yang masing-masing kelompok mendapatkan 40 liter sehingga bantuan tersebut dapat meningkatkan produksi padi.
Ia juga berharap dengan panen raya di Kecamatan Kalukku itu, harga beras di pasaran yang sempat naik cukup tinggi bisa kembali stabil.
"Berdasarkan laporan, selain di Kalukku, di beberapa kecamatan di Mamuju juga sudah mulai panen. Ini diharapkan dapat menekan harga beras di pasaran yang sempat mengalami kenaikan," ujar Sutinah.
Selain melakukan panen raya, di lokasi yang sama Sutinah juga menyerahkan bantuan pupuk cair kepada sejumlah kelompok tani, serta bantuan ternak sapi dan kambing ke tiga kelompok, yakni satu kelompok di Tapalang, satu kelompok di Kalukku dan satu kelompok di Kecamatan Papalang.
Sementara itu, Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi berharap melalui panen raya tersebut hasil produksi pertanian khususnya bagi petani sawah tak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga ke depan hasil produksinya makin menunjukkan trend yang baik.
Namun, untuk mendapatkan hasil maksimal, menurut Suraidah, tidak cukup dengan hanya mengandalkan dukungan pemerintah di daerah tetapi perlu dukungan pemerintah pusat.
"Kita lihat bagaimana sulitnya mendapatkan pupuk beberapa waktu lalu. Kalaupun ada, harganya juga tidak main-main. Kita butuh kehadiran pemerintah pusat untuk memberi dukungan yang intens, misalnya pengawalan distribusi dan subsidi pupuk yang persentasenya signifikan," jelas Suraidah.
Tanpa intervensi pemerintah pusat tambahnya, para petani akan cukup sulit untuk mendapatkan hasil pertanian yang baik.
"Apalagi kondisi iklim kita hari ini berubah-ubah dan ini berdampak pada hasil produksi pertanian kita," kata Suraidah.
"Alhamdulillah, kami telah melakukan panen raya di Kecamatan Kalukku, setelah beberapa bulan kawasan ini mengalami gagal panen akibat dampak El Nino. Saya optimistis produksi padi di Mamuju akan terus mengalami peningkatan," kata Sitti Sutinah Suhardi, di Mamuju, Rabu.
Ia optimistis panen raya di Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju itu menjadi penanda bangkitnya kembali para petani setelah dilanda musim kemarau sejak pertengahan tahun lalu.
"Jadi, panen yang merupakan realisasi tanam Oktober 2023 sampai Maret 2024 ini diharapkan menjadi penanda bangkitnya kembali petani setelah musim kemarau sejak pertengahan hingga akhir tahun 2023 lalu," ujarnya.
Sutinah mengaku mendapat laporan dari para petani bahwa dampak El Nino masih dirasakan karena hasil panen mereka mengalami penurunan, yang biasanya mencapai sembilan ton per satu hektare kini hanya berkisar enam sampai tujuh ton per hektare.
"Meski menurun, tapi Insya Allah akan membaik kembali karena sudah memasuki musim hujan. Pelan-pelan saja, ini kan baru penyesuaian, semoga panen berikutnya semakin meningkat," ujarnya.
Apalagi, pihaknya juga telah menyerahkan bantuan pupuk cair, yang masing-masing kelompok mendapatkan 40 liter sehingga bantuan tersebut dapat meningkatkan produksi padi.
Ia juga berharap dengan panen raya di Kecamatan Kalukku itu, harga beras di pasaran yang sempat naik cukup tinggi bisa kembali stabil.
"Berdasarkan laporan, selain di Kalukku, di beberapa kecamatan di Mamuju juga sudah mulai panen. Ini diharapkan dapat menekan harga beras di pasaran yang sempat mengalami kenaikan," ujar Sutinah.
Selain melakukan panen raya, di lokasi yang sama Sutinah juga menyerahkan bantuan pupuk cair kepada sejumlah kelompok tani, serta bantuan ternak sapi dan kambing ke tiga kelompok, yakni satu kelompok di Tapalang, satu kelompok di Kalukku dan satu kelompok di Kecamatan Papalang.
Sementara itu, Ketua DPRD Sulbar Suraidah Suhardi berharap melalui panen raya tersebut hasil produksi pertanian khususnya bagi petani sawah tak hanya meningkatkan pendapatan tetapi juga ke depan hasil produksinya makin menunjukkan trend yang baik.
Namun, untuk mendapatkan hasil maksimal, menurut Suraidah, tidak cukup dengan hanya mengandalkan dukungan pemerintah di daerah tetapi perlu dukungan pemerintah pusat.
"Kita lihat bagaimana sulitnya mendapatkan pupuk beberapa waktu lalu. Kalaupun ada, harganya juga tidak main-main. Kita butuh kehadiran pemerintah pusat untuk memberi dukungan yang intens, misalnya pengawalan distribusi dan subsidi pupuk yang persentasenya signifikan," jelas Suraidah.
Tanpa intervensi pemerintah pusat tambahnya, para petani akan cukup sulit untuk mendapatkan hasil pertanian yang baik.
"Apalagi kondisi iklim kita hari ini berubah-ubah dan ini berdampak pada hasil produksi pertanian kita," kata Suraidah.