Mamuju (ANTARA Sulbar) - Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sulawesi Barat, ikut mempromosikan Batu Laledong, Kecamatan Pana, Kabupaten Mamasa sebagai kawasan wisata agar wisatawan tertarik berkunjung ke daerah itu.

"Kami heran setelah menyaksikan bongkahan batu berukuran besar yang bisa bergoyang terletak di areal persawahan. Kini Batu `ajaib` itu menjadi ikon wisata nusantara," kata Kepala Disporapar Sulbar, Madareski Salating di Mamuju, Kamis.

Menurutnya, daerah Pana sangat prospek untuk pengembangan sektor parawisata. Apalagi, di daerah itu banyak mewarisi bebatuan unik seperti batu menyerupai ternak babi, batu yang konon di sekitarnya juga terdapat wisata Batu Menangis.

"Potensi itu hendaknya dikemas dengan baik agar kelak daerah Mamasa menjadi ikon wisata di Sulbar," jelas Madareski Salating.

Ia menambahkan, Pemkab Mamasa hendaknya ikut membuat konsep pengembangan wisata secara terukur dan terencana.

"Yang pasti jajarannya telah membuat konsep pengembangan wisata khususnya Mamasa sebagai destinasi wisata Sulbar," ujar Madareski Salating.

"Tindakan yang harus kita lakukan dengan cara promosi wisata baik skala nasional maupun mancanegera. Hasilnya mungkin tidak bisa dirasakan saat ini, namun manfaatnya akan dinikmati di masa mendatang," tutur Madareski Salating.

Madareski menambahkan, masyarakat di daerah Pana, juga tidak mengetahui asal mula keberadaan batu tersebut. Meskipun demikian bisa jadi keberadaan batu itu memiliki catatan sejarah pada masa lampaui.

"Pemerintah akan menggali seluruh potensi wisata di Mamasa termasuk melaksanakan penelitian atas keberadaan benda-benda kuno. Maka dari itu, membutuhkan peranserta akademisi untuk melakukan lakukan penelitian," kata Madareski. IK Sutika

Pewarta : Oleh Aco Ahmad
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024