Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (KP) Provinsi Sulawesi Selatan Muhammad Ilyas menyarankan pengelola usaha di sektor kelautan dan perikanan agar memanfaatkan informasi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk meningkatkan produksi.

"Selama ini para petani tambak udang dan ikan secara tradisional hanya mengandalkan pengolahan turun temurun dan berdasarkan pengalaman empiris," kata Ilyas di Makassar, Sabtu

Mencermati kondisi tersebut, lanjut dia, kini saatnya memanfaatkan informasi BMKG setempat dalam meningkatkan produksinya.

Faktor cuaca dan perubahan iklim sangat mempengaruhi produksi perikanan baik perikanan tangkap maupun budi daya.

Dengan mengetahui kondisi kadar air, kadar pH dan juga berbagai jenis faktor yang menjadi dampak dari perubahan iklim akan sangat mempengaruhi produksi di sektor perikanan dan kelautan.

Namun, kata Ilyas, dengan menguasai dan mengetahui informasi terkait cuaca dan kondisi alam melalui BMKG setempat, maka petani akan dapat meningkatkan produksinya.

"Karena tentunya akan mengolah lahan tambak sesuai dengan kondisi lingkungan," ujarnya.

Data versi Dinas KP Sulsel, terdapat sekitar 1.020 hektare areal tambak di Sulsel. Namun produksinya dinilai belum maksimal karena sebagian besar masih diolah secara tradisional.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disarankan untuk menerapkan program budidaya tradisional plus yang memanfaatkan teknologi dalam mengelola tambak sehingga hasil produksinya dapat meningkat 30 persen daripada pengolahan sebelumnya.
  Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulsel Muhammad Ilyas disela penanaman pohon mangrove untuk mencegah abrasi arel tambak di Kabupaten Maros. Antara/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024