Mamuju (ANTARA) - Polres Majene, Provinsi Sulawesi Barat menggelar sosialisasi terkait pentingnya keselamatan berlalu lintas kepada para remaja, khususnya siswa-siswi SMA dan SMK di daerah itu.
"Sosialisasi ini sebagai upaya meminimalisasi angka kecelakaan di kalangan remaja. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada kalangan remaja mengenai aturan dan keselamatan berlalu lintas," kata Kasat Lantas Polres Majene, Ajun Komisaris Polisi Andri Aryansyah, Senin.
Tujuan utama sosialisasi itu, kata Andri Aryansyah adalah agar para remaja, khususnya siswa-siswi dapat memahami jenis-jenis pelanggaran lalu lintas sejak dini.
"Dengan pemahaman yang baik tentang aturan lalu lintas, kami berharap para siswa dapat lebih taat terhadap peraturan dan memastikan keselamatan diri sendiri serta orang lain saat berada di jalan raya," jelas Andri Aryansyah.
Hal itu, kata Andri Aryansyah, sejalan dengan program Satuan Lalu Lintas Polres Majene untuk menciptakan ketertiban berlalu lintas di Majene.
Pada kegiatan itu, Kanit Patroli Satuan Lalu Lintas Polres Majene Bripka Muhammad Ishak, memberikan pemahaman tentang berbagai aspek aturan lalu lintas dan mengingatkan kepada para siswa-siswi akan pentingnya menggunakan helm standar nasional Indonesia (SNI).
Selain itu, para siswa-siswi juga diingatkan untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor jika belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) atau belum mencapai usia yang memenuhi persyaratan.
"Kami memberikan pemahaman kepada para siswa-siswi agar tidak mengendarai kendaraan bermotor jika belum mencapai yang memenuhi persyaratan untuk memiliki SIM," kata Ishak.
Sosialisasi itu, kata Ishak, mendapat respon positif dari para guru dan siswa-siswi SMA dan SMK yang menjadi sasaran sosialisasi di Kabupaten Majene.
"Pihak sekolah menyambut baik upaya Satuan Lalu Lintas Polres Majene dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang aturan dan keselamatan berlalu lintas kepada generasi muda," kata Ishak.
Ia berharap, melalui sosialisasi tersebut para siswa dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas di lingkungan sekitarnya.
"Kami berharap melalui sosialisasi ini, akan lahir duta lalu lintas bagi lingkungan sekitarnya sehingga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di kalangan remaja," terang Ishak.
"Sosialisasi ini sebagai upaya meminimalisasi angka kecelakaan di kalangan remaja. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada kalangan remaja mengenai aturan dan keselamatan berlalu lintas," kata Kasat Lantas Polres Majene, Ajun Komisaris Polisi Andri Aryansyah, Senin.
Tujuan utama sosialisasi itu, kata Andri Aryansyah adalah agar para remaja, khususnya siswa-siswi dapat memahami jenis-jenis pelanggaran lalu lintas sejak dini.
"Dengan pemahaman yang baik tentang aturan lalu lintas, kami berharap para siswa dapat lebih taat terhadap peraturan dan memastikan keselamatan diri sendiri serta orang lain saat berada di jalan raya," jelas Andri Aryansyah.
Hal itu, kata Andri Aryansyah, sejalan dengan program Satuan Lalu Lintas Polres Majene untuk menciptakan ketertiban berlalu lintas di Majene.
Pada kegiatan itu, Kanit Patroli Satuan Lalu Lintas Polres Majene Bripka Muhammad Ishak, memberikan pemahaman tentang berbagai aspek aturan lalu lintas dan mengingatkan kepada para siswa-siswi akan pentingnya menggunakan helm standar nasional Indonesia (SNI).
Selain itu, para siswa-siswi juga diingatkan untuk tidak mengendarai kendaraan bermotor jika belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) atau belum mencapai usia yang memenuhi persyaratan.
"Kami memberikan pemahaman kepada para siswa-siswi agar tidak mengendarai kendaraan bermotor jika belum mencapai yang memenuhi persyaratan untuk memiliki SIM," kata Ishak.
Sosialisasi itu, kata Ishak, mendapat respon positif dari para guru dan siswa-siswi SMA dan SMK yang menjadi sasaran sosialisasi di Kabupaten Majene.
"Pihak sekolah menyambut baik upaya Satuan Lalu Lintas Polres Majene dalam memberikan pemahaman yang lebih baik tentang aturan dan keselamatan berlalu lintas kepada generasi muda," kata Ishak.
Ia berharap, melalui sosialisasi tersebut para siswa dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas di lingkungan sekitarnya.
"Kami berharap melalui sosialisasi ini, akan lahir duta lalu lintas bagi lingkungan sekitarnya sehingga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya di kalangan remaja," terang Ishak.