Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) meningkatkan kompetensi pengelola koperasi dalam rangka mengembangkan usaha koperasi di Sulbar.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM (Koperindag dan UKM) Provinsi Sulbar, Bau Akram Dai di Mamuju, Jumat, mengatakan, pengelola koperasi pada enam kabupaten di Sulbar, diberikan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kompetensinya melakukan pengelolaan koperasi di Sulbar.
Ia mengatakan, pengelola diberikan Bimtek agar memiliki pengetahuan dalam mengolah aplikasi Online Data System (ODS) yang merupakan sistem untuk pendataan koperasi agar data koperasi lebih akurat.
Kemudian lanjutnya, juga agar dapat mengelola aplikasi OSS (online single submission) yang juga merupakan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik dengan seluruh kementerian dan lembaga negara hingga pemerintah daerah di Indonesia.
"ODS maupun OSS sistem utama dalam mendapatkan perizinan yang sangat penting dalam membangun usaha koperasi, sehingga wajib dipahami oleh pengelola koperasi di Sulbar agar dapat mengembangkan usaha," katanya.
Ia berharap, para pengelola koperasi di Sulbar dapat memahami aplikasi ODS dan OSS setelah mengikuti bimtek, agar usaha koperasi dapat berkembang mendukung pembangunan ekonomi daerah.
Ia meminta, agar koperasi di Sulbar segera mengisi data pada aplikasi ODS agar dapat menjadi acuan pemerintah dalam mengambil keputusan dalam mengembangkan koperasi yang ada di Sulbar.
"ODS merupakan data koperasi yang sangat penting bagi pemerintah, karena akan menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam membangun koperasi," katanya.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan UKM (Koperindag dan UKM) Provinsi Sulbar, Bau Akram Dai di Mamuju, Jumat, mengatakan, pengelola koperasi pada enam kabupaten di Sulbar, diberikan bimbingan teknis (bimtek) untuk meningkatkan kompetensinya melakukan pengelolaan koperasi di Sulbar.
Ia mengatakan, pengelola diberikan Bimtek agar memiliki pengetahuan dalam mengolah aplikasi Online Data System (ODS) yang merupakan sistem untuk pendataan koperasi agar data koperasi lebih akurat.
Kemudian lanjutnya, juga agar dapat mengelola aplikasi OSS (online single submission) yang juga merupakan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik dengan seluruh kementerian dan lembaga negara hingga pemerintah daerah di Indonesia.
"ODS maupun OSS sistem utama dalam mendapatkan perizinan yang sangat penting dalam membangun usaha koperasi, sehingga wajib dipahami oleh pengelola koperasi di Sulbar agar dapat mengembangkan usaha," katanya.
Ia berharap, para pengelola koperasi di Sulbar dapat memahami aplikasi ODS dan OSS setelah mengikuti bimtek, agar usaha koperasi dapat berkembang mendukung pembangunan ekonomi daerah.
Ia meminta, agar koperasi di Sulbar segera mengisi data pada aplikasi ODS agar dapat menjadi acuan pemerintah dalam mengambil keputusan dalam mengembangkan koperasi yang ada di Sulbar.
"ODS merupakan data koperasi yang sangat penting bagi pemerintah, karena akan menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam membangun koperasi," katanya.