Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel) menyebut peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116 adalah momentum “Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas” yang merupakan tema peringatan Harkitnas tahun ini.

""Tema ini diangkat agar kita mampu menjadi pemain penting dalam kemajuan teknologi yang melesat sangat cepat agar dapat menggapai dunia menuju Indonesia emas," kata  Kepala Bagian Umum Basir  membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informastika Budi Arie Setiadi saat bertindak selaku Inspektur Upacara peringatan Harkitnas ke-116 lingkup Kemenkumham Sulsel di Makassar, Senin (20/5).

Perlu kita ketahui bersama, Embrio Indonesia lahir dari kemajuan modern dan pencerahan, dari kaum muda berpendidikan yang tidak kehilangan identitas ke-Indonesiaannya. Embrio Indonesia lahir dari keragaman pikiran para “kaum muda” sebagai “embrio bangsa”.

“Dari merekalah semangat kebangkitan nasional lahir. Kebangkitan nasional adalah penanda lahirnya zaman baru. Pencetus cara berpikir baru. Semangat kebangkitan nasional merumuskan kemerdekaan sebagai wahana memperjuangkan kedaulatan dan kemuliaan manusia,” ujarnya.

Dia menambahkan, hari ini kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru. Kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru. Suasana upacara peringatan Harkitnas ke-116 lingkup Kemenkumham Sulsel di Makassar, Senin (20/5/2024).ANTARA/HO-Kemenkumham Sulsel
Untuk itu penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong “Indonesia Emas”. “Dia yang menguasai teknologi, dia pula yang akan menguasai peradaban,” ucap Basir

Lebih lanjut disampaikan bahwa potensi bonus demografi Indonesia menunjukkan 60 persen penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi – inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Sebagaimana telah dinyatakan oleh Presiden Joko Widodo, peluang kita menjadi negara maju ada dalam 10 hingga 15 tahun ke depan dengan memaksimalkan bonus demografi untuk peningkatan transformasi digital.
 
"Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata. Momen ini mesti kita tangkap agar kita langgeng menuju mimpi sebagai bangsa. Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045”," kata Basir.
 
Terpisah, Kakanwil Kemenkumham Sulsel Liberti Sitinjak berpesan kepada seluruh pegawai agar dapat meneladani perjuangan bangsa dimasa lalu.

“Jadi kita jangan hanya sekadar mengenang sejarah, tetapi harus terus melanjutkan perjuangan para pahlawan. Mari berinovasi, bekerja keras, dan memperkuat komitmen demi masa depan Indonesia yang lebih baik menuju Indonesia emas,” pesan Liberti Sitinjak.(*/Inf)

Pewarta : Darim
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024