Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan melibatkan instruktur dari Satuan Brimob untuk melatih kemampuan para sipir lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan (Rutan).
Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Pengelolaan Barang Sitaan, Barang Rampasan Negara dan Keamanan, Kanwil Kemenkumham Sulsel Surianto di Makassar, Kamis, mengatakan sebanyak 25 orang anggota jaga Lapas/Rutan dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) se-Sulawesi Selatan diberikan pelatihan keterampilan.
"Kali ini kegiatan yang dilaksanakan yakni pengenalan jenis-jenis senjata api serta teknik menembak dan juga kesamaptaan," ujarnya.
Surianto mengatakan pelatihan fisik, mental, disiplin dan pengenalan jenis-jenis senjata api serta teknik menembak bagi pegawai pemasyarakatan penting untuk dilakukan agar para petugas jaga mampu menggunakan peralatan senjata yang dimiliki.
Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas intelijen bagi petugas pemasyarakatan.
Tujuan lainnya yakni untuk meningkatkan nilai tugas dan nilai fungsi khususnya mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar yang menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban.
"Kinerja kita dipengaruhi oleh lima hal yang pertama pekerjaan kita sendiri yang kedua cara kita memimpin yang ketiga tim kerja kita, yang ke empat promosi dan yang terakhir gaji," terangnya.
Surianto menjelaskan bahwa saat ini lembaga pemasyarakatan tidak hanya untuk mengurung orang tapi juga menyiapkannya kembali ke masyarakat yaitu reintegrasi sosial tapi sebelum itu diberikan edukasi dan pembelajaran agar warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi lebih baik.
Sementara itu, Wakil Komandan Batalyon Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan Kompol Amin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pimpinan Kemenkumham Sulsel atas kolaborasi yang terjalin saat ini.
"Saya berharap pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik dan insya Allah peserta yang mengikuti kegiatan ini nantinya dapat memupuk kebersamaan dalam bekerja," ucapnya.
Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Pengelolaan Barang Sitaan, Barang Rampasan Negara dan Keamanan, Kanwil Kemenkumham Sulsel Surianto di Makassar, Kamis, mengatakan sebanyak 25 orang anggota jaga Lapas/Rutan dan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) se-Sulawesi Selatan diberikan pelatihan keterampilan.
"Kali ini kegiatan yang dilaksanakan yakni pengenalan jenis-jenis senjata api serta teknik menembak dan juga kesamaptaan," ujarnya.
Surianto mengatakan pelatihan fisik, mental, disiplin dan pengenalan jenis-jenis senjata api serta teknik menembak bagi pegawai pemasyarakatan penting untuk dilakukan agar para petugas jaga mampu menggunakan peralatan senjata yang dimiliki.
Selain itu, untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas intelijen bagi petugas pemasyarakatan.
Tujuan lainnya yakni untuk meningkatkan nilai tugas dan nilai fungsi khususnya mengantisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik dari dalam maupun dari luar yang menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban.
"Kinerja kita dipengaruhi oleh lima hal yang pertama pekerjaan kita sendiri yang kedua cara kita memimpin yang ketiga tim kerja kita, yang ke empat promosi dan yang terakhir gaji," terangnya.
Surianto menjelaskan bahwa saat ini lembaga pemasyarakatan tidak hanya untuk mengurung orang tapi juga menyiapkannya kembali ke masyarakat yaitu reintegrasi sosial tapi sebelum itu diberikan edukasi dan pembelajaran agar warga binaan pemasyarakatan (WBP) menjadi lebih baik.
Sementara itu, Wakil Komandan Batalyon Pelopor Satuan Brimob Polda Sulawesi Selatan Kompol Amin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pimpinan Kemenkumham Sulsel atas kolaborasi yang terjalin saat ini.
"Saya berharap pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan baik dan insya Allah peserta yang mengikuti kegiatan ini nantinya dapat memupuk kebersamaan dalam bekerja," ucapnya.