Makassar (ANTARA Sulsel) - Direktur Eksekutif Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua), Suhaedi mengatakan, ekonomi Sulsel tetap tumbuh positif karena daya beli dan konsumsi masyarakat masih tinggi.

"Masih tingginya daya beli dan konsumsi masyarakat, serta eskpektasi terhadap prospek ekonomi tiga hingga enam bulan ke depan menyebabkan ekonomi Sulsel tetap tumbuh positif," kata Suhaedi di Makassar, Jumat.

Menurut dia, dari survei yang dilakukan BI Wilayah I Sulampua pada posisi Februari 2014, disimpulkan bahwa ekonomi Sulsel tetap tumbuh positif dengan berdasar pada tiga indikator utama.

Ketiga indikator itu adalah hasil suvei penjualan eceran (SPE), perkembangan sektoral dan investasi, serta perkembangan harga yang dilihat dari tekanan inflasi.

Dia mengatakan, pada posisi Februari 2014, dari tujuh kelomok barang yang disurvei untuk SPE, peningkatan penjualan tertinggi disubangkan oleh kelompok bahan bakar kendaraan bermotor sebanyak 11,15 persen.

"Menyusul kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 8,08 persen dan kelompok makanan, minuman dan tembakau 6,93 persen," katanya.

Sedang dari sisi perkembangan sektoral aninvestasi, lanjut dia, pada triwulan I 2014 menunjukkan, peningkatan kredit produktif (modal kerja dan investasi) mencapai 18,11 persen dengan pertumbuhan tertinggi secara sektoral terjadi pada sektor listrik, gas dan air.

Sementara dari segi perkembangan harga, pihak Bank Indonesia Wilayah I Sulampua memprediksi terjadi tekanan inflasi di Sulsel pada tiga bulan ke depan (Juni 2014).

Hal itu disebabkan meningkatnya permintaan menjelang bulan puasa atau Ramadhan. Kondisi itu tercermin dari peningkatan indeks ekspektasi harga dalam tiga bulan yang akan datang sebesar 7,50 poin. FC Kuen

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024