Jakarta (ANTARA) - Naomi Osaka menangis setelah kekalahan epik French Open dari Iga Swiatek, Rabu waktu setempat atau Kamis WIB.
Bintang tenis asal Jepang itu memimpin 5-2 pada set terakhir pertandingan babak kedua yang berlangsung sengit dan bahkan mendapatkan match point.
Namun juara bertahan Swiatek tampil impresif untuk mencatatkan kemenangan 7-6(7/1), 1-6, 7-5 yang membuatnya tetap berada di jalur untuk meraih gelar keempat di Paris dan mahkota Grand Slam kelima.
Mantan petenis nomor satu dunia Osaka, yang kini berada di peringkat 134, baru tampil di Grand Slam kedua sejak melahirkan putrinya Juli lalu.
"Itu adalah pertandingan paling menyenangkan yang pernah saya mainkan, suasananya luar biasa, sangat berkesan bagi saya," kata Osaka, seperti disiarkan AFP, Kamis.
"Saya merasa lebih buruk, itu sudah pasti."
Meski kalah, Osaka mengatakan ia bisa mengambil sisi positif dari pertandingan yang berlangsung hampir tiga jam dan di mana ia mencetak 54 winner gemilang.
"Saya menangis saat keluar lapangan, namun kemudian saya memikirkan bagaimana tahun lalu saya menyaksikan Iga menjuarai French Open saat saya sedang hamil," kata Osaka setelah pertandingan di mana ia meraih lebih banyak servis break -- lima lawan tiga.
"Impian saya saat itu adalah datang dan bermain melawannya, jadi ketika saya memikirkan hal itu saya berusaha untuk tidak terlalu keras pada diri saya sendiri."
"Saya di sini hanya untuk mencari sensasi. Saya adalah pemain lapangan keras; saya ingin melawannya di lapangan keras," ujar petenis berusia 26 tahun itu.
Osaka, yang belum pernah melewati babak ketiga di Paris, memasuki turnamen tersebut dengan banyak bermain di lapangan tanah liat.
Dia mencapai babak 16 besar di Roma, menyingkirkan petenis 20 teratas Marta Kostyuk dan Daria Kasatkina dalam perjalanannya.
"Saya merasa bermain lebih baik karena saya telah mengerjakan hal-hal tertentu," kata Osaka.
"Tetapi hasilnya tidak membuahkan hasil."
Osaka mengatakan dia juga merasa nyaman dengan jurnal pribadinya yang dia perbarui segera setelah pertandingan.
"Saya menulis 'Aku bangga padamu'. Mengatakan itu pada diri saya sendiri memberi saya kekuatan," ujar Osaka.
Bintang tenis asal Jepang itu memimpin 5-2 pada set terakhir pertandingan babak kedua yang berlangsung sengit dan bahkan mendapatkan match point.
Namun juara bertahan Swiatek tampil impresif untuk mencatatkan kemenangan 7-6(7/1), 1-6, 7-5 yang membuatnya tetap berada di jalur untuk meraih gelar keempat di Paris dan mahkota Grand Slam kelima.
Mantan petenis nomor satu dunia Osaka, yang kini berada di peringkat 134, baru tampil di Grand Slam kedua sejak melahirkan putrinya Juli lalu.
"Itu adalah pertandingan paling menyenangkan yang pernah saya mainkan, suasananya luar biasa, sangat berkesan bagi saya," kata Osaka, seperti disiarkan AFP, Kamis.
"Saya merasa lebih buruk, itu sudah pasti."
Meski kalah, Osaka mengatakan ia bisa mengambil sisi positif dari pertandingan yang berlangsung hampir tiga jam dan di mana ia mencetak 54 winner gemilang.
"Saya menangis saat keluar lapangan, namun kemudian saya memikirkan bagaimana tahun lalu saya menyaksikan Iga menjuarai French Open saat saya sedang hamil," kata Osaka setelah pertandingan di mana ia meraih lebih banyak servis break -- lima lawan tiga.
"Impian saya saat itu adalah datang dan bermain melawannya, jadi ketika saya memikirkan hal itu saya berusaha untuk tidak terlalu keras pada diri saya sendiri."
"Saya di sini hanya untuk mencari sensasi. Saya adalah pemain lapangan keras; saya ingin melawannya di lapangan keras," ujar petenis berusia 26 tahun itu.
Osaka, yang belum pernah melewati babak ketiga di Paris, memasuki turnamen tersebut dengan banyak bermain di lapangan tanah liat.
Dia mencapai babak 16 besar di Roma, menyingkirkan petenis 20 teratas Marta Kostyuk dan Daria Kasatkina dalam perjalanannya.
"Saya merasa bermain lebih baik karena saya telah mengerjakan hal-hal tertentu," kata Osaka.
"Tetapi hasilnya tidak membuahkan hasil."
Osaka mengatakan dia juga merasa nyaman dengan jurnal pribadinya yang dia perbarui segera setelah pertandingan.
"Saya menulis 'Aku bangga padamu'. Mengatakan itu pada diri saya sendiri memberi saya kekuatan," ujar Osaka.