Makassar (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang tengah membuat desain pengendali tanggul jebol di Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara Muharwan melalui keterangannya diterima di Makassar, Kamis, mengatakan tim dari BBWS Pompengan Jeneberang telah berkunjung ke Desa Pombakka untuk melihat situasi tanggul.
"Tim dari balai air telah datang berkunjung dengan didampingi bupati dan selanjutnya akan membuat desainnya," kata Muharwan.
Muharwan mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang untuk melakukan penanganan tanggul jebol di Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat tersebut.
Dia menyatakan hasil koordinasi dengan Kabid Operasional dan Pemeliharaan BBWS Pompengan Jeneberang, Nalvian menyebut bahwa desain pengendali air bergantung dengan luas penampang.
“Jadi setelah desain dibuat kemudian akan dilakukan pengangkatan sedimentasi di hilir dengan alat berat,” katanya.
Jika dalam waktu dekat genangan sudah surut, kata dia, akan dilakukan penanggulangan sementara dengan mengisi pasir kantong besar pasir menggunakan bantuan pompa isap pasir.
“Seperti yang sudah disampaikan bupati, memang untuk mengisi jumbo bag menggunakan mesin penyedot pasir. Hanya saja untuk meletakkan jumbo bag harus menggunakan alat berat. Kita semua berharap semoga beberapa hari ke depan tidak ada hujan dan air bisa surut sehingga mobilisasi material dan alat berat bisa dilakukan,” ucap Muharwan.
Sehari setelah ditinjau langsung Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Nalvian menyampaikan bahwa pihaknya sementara membuat desain pengendali air (jetty) di wilayah Pombakka.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Luwu Utara Muharwan melalui keterangannya diterima di Makassar, Kamis, mengatakan tim dari BBWS Pompengan Jeneberang telah berkunjung ke Desa Pombakka untuk melihat situasi tanggul.
"Tim dari balai air telah datang berkunjung dengan didampingi bupati dan selanjutnya akan membuat desainnya," kata Muharwan.
Muharwan mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BBWS Pompengan Jeneberang untuk melakukan penanganan tanggul jebol di Desa Pombakka, Kecamatan Malangke Barat tersebut.
Dia menyatakan hasil koordinasi dengan Kabid Operasional dan Pemeliharaan BBWS Pompengan Jeneberang, Nalvian menyebut bahwa desain pengendali air bergantung dengan luas penampang.
“Jadi setelah desain dibuat kemudian akan dilakukan pengangkatan sedimentasi di hilir dengan alat berat,” katanya.
Jika dalam waktu dekat genangan sudah surut, kata dia, akan dilakukan penanggulangan sementara dengan mengisi pasir kantong besar pasir menggunakan bantuan pompa isap pasir.
“Seperti yang sudah disampaikan bupati, memang untuk mengisi jumbo bag menggunakan mesin penyedot pasir. Hanya saja untuk meletakkan jumbo bag harus menggunakan alat berat. Kita semua berharap semoga beberapa hari ke depan tidak ada hujan dan air bisa surut sehingga mobilisasi material dan alat berat bisa dilakukan,” ucap Muharwan.
Sehari setelah ditinjau langsung Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, Nalvian menyampaikan bahwa pihaknya sementara membuat desain pengendali air (jetty) di wilayah Pombakka.