Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPH-Bun) mulai mengantisipasi dampak kekeringan jelang musim kemarau pada sektor pertanian dan perkebunan.

Kepala DTPH-Bun Provinsi Sulawesi Selatan Imran Jausi di Makassar, Senin mengatakan pemprov akan bekerja sama dengan TNI dalam menyiapkan sumur bor. Sedikitnya ada 100 sumur bor yang akan disiapkan untuk menghadapi kemarau.

"Jadi apa yang saya katakan bahwa kita ingin memaksimalkan air bawah tanah melalui sumur-sumur bor ini," kata Imran.

Imran menjelaskan bahwa sumber air ada tiga yaitu air dari atas dalam bentuk hujan, air bawah tanah dan air permukaan. Pengelolaan air yang baik ini diharapkan dalam bentuk sumber air di bawah tanah dengan air permukaan.

Sementara air hujan tidak dapat diharapkan saat kemarau kecuali kalau ada rekayasa hujan. Dengan demikian, air permukaan dan air tanah yang akan dimaksimalkan, termasuk bendungan dan irigasi yang selama ini cukup membantu dengan baik.

Di Sulsel, ada banyak sekali irigasi dan beberapa bendungan. Air dari irigasi dan bendungan inilah yang akan dimaksimalkan supaya manfaatnya benar-benar dirasakan sektor pertanian.

"Untuk itu, tahun ini kita banyak melakukan perbaikan saluran-saluran irigasi supaya air itu betul-betul tepat pada sasarannya, khususnya yang masuk daerah irigasi kewenangan kita," ujarnya.

Menurutnya, pertanian dan perkebunan di Sulsel sangat bergantung pada air. Nyaris tidak ada pertanian dan perkebunan yang tanpa air.

"Jadi intinya sekarang ini kita perlu ada sebuah model manajemen atau pengelolaan air yang baik," kata Imran.

Adapun Sulsel termasuk salah satu provinsi yang diminta bersiaga oleh BMKG untuk potensi kekeringan. Menyikapi hal ini, Pemprov pun harus mengantisipasi agar tidak mengalami kekeringan parah seperti tahun lalu.

"Tentunya dengan upaya-upaya ini, harapan kita kalaupun terjadi kekeringan sama dengan tahun kemarin, minimal dampaknya tidak terlalu parah," ujar Imran.

Di sisi lain, Sulsel juga telah mendapatkan bantuan dari Kementerian Pertanian di antaranya yaitu benih, jagung, padi, pupuk, alsintan (alat mesin pertanian), dan pompa. Namun bantuan paling menarik, kata Imran, adalah pompa.

"Pompa ini tentunya akan memanfaatkan dengan baik itu permukaan sungai yang airnya masih bagus, tidak kering," kata Imran.

Jika dicermati tahun lalu, tambah Imran, maka banyak sekali daerah aliran sungai yang belum mendapatkan irigasi perpompaan dengan baik. Ada air dekat lahan tapi tidak dirasakan manfaatnya oleh sawah-sawah tertentu.

"Itulah yang kita maksimalkan. Kemarin sudah ada bantuan perpompaan. Pemerintah provinsi juga membantu dalam mengalokasikan di APBD untuk pompa ada," ujar Imran.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024