Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) bekerjasama dengan pihak perbankan dalam mengembangkan pisang Cavendish untuk membangun ekonomi di Sulbar.

"Pengembangan pisang Cavendish di Sulbar, akan menggunakan sistem bisnis, dengan mengandalkan perbankan dalam memberikan modal kepada petani," kata penjabat Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin di Mamuju, Selasa.

Ia mengatakan, perbankan akan memberikan bantuan modal usaha kepada petani agar bisa mengembangkan pisang Cavendish sebanyak 1300 pohon untuk setiap hektare.

"Petani akan mampu panen dan mendapatkan keuntungan hingga Rp60 juta setiap hektare, sehingga program pengembangan pisang ini akan sangat menguntungkan bagi petani," katanya.

Menurut dia, pengembangan pisang Cavendish tidak akan menggunakan APBD Sulbar, seperti halnya yang telah dikembangkan di Kabupaten Bone Provinsi Sulsel.

"Sewaktu menjabat Gubernur Sulsel, kami mengembangkan pisang seluas 200 hektare di Kabupaten Bone tanpa menggunakan APBD, namun menggunakan modal usaha dari perbankan melalui kredit usaha rakyat (KUR), dan telah berhasil," katanya.

Ia menyampaikan, pengembangan pisang Cavendish sangat menjanjikan karena selain untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri juga akan mampu memenuhi kebutuhan pisang 65 negara di dunia melalui ekspor.

"Pasarnya sudah jelas, sehingga tidak perlu ragu dalam mengembangkan pisang, karena sangat menguntungkan, apalagi lidahnya masyarakat Indonesia sangat suka pisang, jeruk dan mangga," katanya.

Ia menyampaikan, meskipun dirinya menjabat sebagai Gubernur Sulbar sangat singkat hingga enam bulan ke depan, namun diyakini pengembangan pisang Cavendish akan berhasil karena Sulbar juga memiliki iklim dan lahan yang cocok mengembangkan pisang.

"Dengan model bisnis maka tidak perlu khawatir, dan meskipun saya tidak lagi menjabat Gubernur Sulbar, program ini tetap akan berhasil karena dikelola secara berkelanjutan," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024