Makassar (ANTARA) - Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo-SP) Sulawesi Selatan dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN) memperkuat kolaborasi terkait keamanan siber demi melindungi data dari pihak tidak bertanggung jawab.

Kepala Diskominfo-SP Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Winarno di Makassar, Rabu, mengatakan keamanan siber menjadi hal yang sangat penting untuk era transformasi digital saat ini, karena setiap aktivitas keseharian individu atau kelompok  sudah menggunakan media teknologi digital atau teknologi informasi.

Ia menjelaskan Pemprov Sulsel sebagai salah satu badan publik menjadi pihak yang bertanggung jawab atas data data pemerintah, baik data pemerintah secara umum maupun data pribadi masing masing pegawai.

Andi Winarno dalam kesempatan ini sekaligus menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada tim BSSN atas kedatangan ke Pemprov Sulsel.

Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika Diskominfo-SP Sulsel Sultan Rakib mengatakan BSSN menjadikan Provinsi Sulsel sebagai salah satu provinsi yang menjadi lokus program pelatihan keamanan informasi “Born To Defense”.

Pelatihan tersebut melibatkan ASN yang memiliki fungsional keamanan informasi atau sandiman.

Pelatihan ini untuk peningkatan kompetensi SDM siber dan sandi melalui Pelatihan Skema Level I Security Operations Center Analyst untuk Pengelola Keamanan Siber Sektor Infrastruktur Informasi Vital di Lingkungan Pemprov Sulsel.

Sultan Rakib mengatakan keamanan informasi menjadi pilar penting pengembangan arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di setiap Informasi Penyelenggaraan Pemerintah Desa (IPPD), tak terkecuali di Pemprov Sulsel.

“Dari enam domain arsitektur SPBE, aplikasi, layanan, infrastruktur, data, proses bisnis, keamanan menjadi hal terpenting. Paradigma kita membangun pemerintahan digital, keamanan harus juga menjadi pilar utama,” ujar Sultan.

Pewarta : Abdul Kadir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024