Makassar (ANTARA) - Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) menangani sembilan titik tanggul jebol di Daerah Aliran Sungai (DAS) Rongkong, Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Kepala BBWSPJ Suryadarma Hasyim melalui keterangannya diterima di Makassar, Kamis, menyampaikan bahwa rencana penanganan sungai-sungai itu menjadi kewenangan BBWSPJ di Luwu Utara.

"Jadi, fokus kami di Luwu Utara itu ada sembilan titik tanggul jebol di sekitar DAS Rongkong," ujarnya.

Suryadarma mengatakan rencana penanganan sembilan titik tanggul jebol itu nantinya akan dibagi dalam tiga tahapan penanganan.

Pertama, penanganan jangka pendek yaitu perbaikan beberapa tanggul yang jebol. Kedua, penanganan jangka menengah dengan normalisasi terutama pengangkatan sedimen di daerah hilir.

Kemudian ketiga adalah penanganan jangka panjang berupa pembuatan sabo dam untuk mengendalikan sedimen sungai dengan melanjutkan pembangunan sabo dam Sungai Meli dan Sungai Masamba serta beberapa sungai lainnya.

“Rencana penanganan sungai lainnya adalah pembangunan Bendungan Sungai Rongkong. Namun, yang paling penting adalah memastikan tidak ada lagi masalah sosial yang timbul agar pembangunan tidak terkendala,” katanya.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani berharap dukungan dari seluruh penentu kebijakan dan masyarakat Luwu Utara.

Ia pun berharap ke depannya apa yang telah direncanakan oleh pihak BBWSPJ dapat memberikan solusi dalam pengendalian banjir.

“Sehingga tidak lagi mengganggu aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Kita tentu berharap yang terbaik untuk masyarakat,” tuturnya.

Indah mengatakan pertemuannya dengan pihak BBWSPJ untuk membahas upaya-upaya yang telah dan akan dilaksanakan terkait penanganan sungai-sungai besar yang ada di Luwu Utara utamanya penanganan tanggul-tanggul jebol yang menjadi penyebab banjir.

“Saat ini kami sedang menangani sembilan titik lokasi tanggul jebol di DAS Rongkong yakni Desa Lembang-Lembang 2 titik, Desa Wara 3 titik, Desa Lawewe 1 titik, Desa Limbong Wara 1 titik dan Desa Pombakka 2 titik," ujarnya.

Sementara untuk penanganan DAS Masamba dan DAS Baliase, BBWSPJ akan melakukan penanganan di pertemuan kedua sungai tersebut.

“Khusus tanggul Sungai Masamba di Desa Mario yang menjadi penyebab banjir di beberapa desa di Kecamatan Malangke saat ini sedang dikaji karena sulitnya akses mobilisasi alat ke titik tanggul yang jebol tersebut, namun semua kebutuhan penanganan telah disiapkan,” kata Suryadarma Hasyim.

Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BBWSPJ tangani sembilan titik tanggul jebol DAS Rongkong

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024