Makassar (ANTARA Sulsel) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah I Sulawesi, Maluku dan Papua Suhaedi mengatakan, reformasi struktural diperlukan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

"Untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, maka perlu reformasi struktural," kata Suhaedi di Makassar mencermati perkembangan pertumbuhan ekonomi di wilayah kerjanya, Sabtu.

Dia mengatakan, selain itu kebijakan fiskal yang dilakukan pemerintah, diharapkan juga mampu menekan disparitas dan mendorong ekonomi inklusif.

Menurut dia, ekonomi inklusif tersebut dapat didorong melalui pembangunan infrastruktur daerah, termasuk memprioritaskan pembangunan di sektor pendidikan dan kesehatan.

"Ketiga faktor itu memiliki implikasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih baik," katanya.

Sementara itu, Country Director Asian Development Bank (ADB) Indonesia Resident Mission Adrian Ruthenberg mengatakan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi juga dapat dilakukan dengan mengoptimalkan "tax avenues dan corporate" perlu dioptimalkan lagi.

"Salah satu contoh dalam mengoptimalkan pajak perusahaan (tax corporate) adalah pajak rokok yang dapat menghasilkan "income" lebih bagus. Ini perlu dikaji lebih lanjut," katanya.

Dia mengatakan, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh faktor konsumsi, investasi, fiskal (pemerintah) dan transaksi ekonomi yang terkait dengan ekspor.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka keempat faktor itu harus dapat dioptimalkan, sehingga pertumbuhan ekonomi yang memiliki "multiplier effect" dapat dirasakan di seluruh lapisan masyarakat. Biqwanto

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024