Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menargetkan angka penderita stunting/tengkes di Sulbar turun menjadi 26,2 persen pada 2025.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Riset Daerah (Bapperida) Provinsi Sulbar, Junda Maulana, di Mamuju, Jumat, mengatakan, Pemprov Sulbar telah menurunkan sekitar 4,7 persen penderita stunting/tengkes, yakni dari 35 persen menjadi 30,3 persen pada 2023.

Ia mengatakan, Pemprov Sulbar terus melakukan penanganan tengkes/stunting dan ditargetkan angkanya dapat terus turun menjadi 26,2 persen pada 2025.

Menurut dia, program gerakan "Ayo ke Posyandu" mencegah stunting, maupun pemberian makanan bergizi bagi penderita stunting, akan terus digalakkan pemerintah.

Selain itu, sinergi dan kolaborasi antara Pemprov Sulbar dan seluruh Pemerintah Kabupaten di Sulbar serta koordinasi dan kerjasama dengan seluruh pihak dalam penanganan stunting akan terus ditingkatkan.

Menurut dia, Pemprov Sulbar melalui tim percepatan penurunan stunting (TPPS) yang telah dibentuk di Sulbar, akan bekerja keras secara kelembagaan, untuk mencapai target penurunan stunting 2025.

"Penanganan stunting di seluruh desa Sulbar juga akan terus digencarkan agar stunting di Sulbar dapat terus ditekan agar jumlah penderita stunting dapat terus menurun," katanya.

Ia mengatakan, pemprov Sulbar juga akan melakukan peningkatan dukungan anggaran dan kualitas program intervensi layanan bagi setiap sasaran prioritas masyarakat yang mengalami stunting sesuai dengan kewenangan yang dimiliki pemerintah.

"Selain itu dilakukan berbagai upaya praktek dan inovasi dengan harapan upaya mencapai target percepatan penurunan stunting dapat dicapai di Sulbar," katanya.

Pewarta : M.Faisal Hanapi
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024