Jakarta (ANTARA) - Indonesia hanya menyisakan satu wakil di semifinal Indonesia Open 2024, pasangan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani, setelah ganda putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri disingkirkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.
Pada laga perempat final di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat, Bagas Fikri menelan kekalahan 16-21, 21-15, 21-23 dari pasangan Denmark.
Pada laga tersebut, Bagas/Fikri hampir bangkit memetik kemenangan pada gim penentuan ketika pasangan peringkat 11 dunia itu membukukan enam poin beruntun untuk mengubah skor menjadi 20-20 yang menunda kemenangan mudah Kim/Anders.
Keduanya lalu memaksa Kim/Anders deuce sampai 21-21 sebelum kemudian pasangan asal Denmark itu menyelesaikan gim di dua poin tersisa dengan kemenangan 23-21.
"Ini cukup bagus, cukup tegang, cukup memuaskan bagi kita, karena kita sempat mengejar dan kita nothing to lose saja," kata Bagas ketika ditemui ANTARA setelah laga di Istora GBK, Jumat.
"Kalau tadi sih pas game ketiga kita telat start-nya. Mereka bangkit lagi, bermain lebih cepat lagi, jadi kita tertekan terus saat sudah terlalu jauh poinnya," timpal Fikri.
"Saat 20-20 agak lepas, setidaknya sudah bisa ada nyawanya lagi bisa deuce. Cuma ya itu gagal ngambil kesempatannya itu, karena mungkin terburu-buru dan mereka pun lebih tenang juga, lebih senior," tambah Fikri.
Selain gagal ke semifinal Indonesia Open 2024, kekalahan tersebut membuat Bagas/Fikri belum mampu memenangi satu pun duel melawan Kim/Andres dari lima pertemuan mereka.
Ketika disinggung kesulitan melawan peringkat empat dunia itu, Fikri mengatakan Kim/Anders adalah pasangan yang selalu bermain rapi, tenang, cepat, dan solid di lapangan.
"Mereka lebih rapi, lebih tenang di lapangan, lebih cepat juga, lebih nutup. Maksudnya lebih pintar dengan bola-bolanya. Jadi mungkin bisa kesulitan untuk buang bola," kata Fikri.
Sedangkan pada babak semifinal yang dimainkan Sabtu (8/6), Sabar/Reza bertemu wakil Malaysia peringkat 20 dunia Man Wei Chong/Kai Wun Tee.
"Semangat saja buat Sabar/Reza," kata Bagas.
"Kami doakan yang terbaik ada wakil Indonesia satu-satunya. Semoga bisa raih hasil yang terbaik," tambah Fikri.
Pada laga perempat final di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Jumat, Bagas Fikri menelan kekalahan 16-21, 21-15, 21-23 dari pasangan Denmark.
Pada laga tersebut, Bagas/Fikri hampir bangkit memetik kemenangan pada gim penentuan ketika pasangan peringkat 11 dunia itu membukukan enam poin beruntun untuk mengubah skor menjadi 20-20 yang menunda kemenangan mudah Kim/Anders.
Keduanya lalu memaksa Kim/Anders deuce sampai 21-21 sebelum kemudian pasangan asal Denmark itu menyelesaikan gim di dua poin tersisa dengan kemenangan 23-21.
"Ini cukup bagus, cukup tegang, cukup memuaskan bagi kita, karena kita sempat mengejar dan kita nothing to lose saja," kata Bagas ketika ditemui ANTARA setelah laga di Istora GBK, Jumat.
"Kalau tadi sih pas game ketiga kita telat start-nya. Mereka bangkit lagi, bermain lebih cepat lagi, jadi kita tertekan terus saat sudah terlalu jauh poinnya," timpal Fikri.
"Saat 20-20 agak lepas, setidaknya sudah bisa ada nyawanya lagi bisa deuce. Cuma ya itu gagal ngambil kesempatannya itu, karena mungkin terburu-buru dan mereka pun lebih tenang juga, lebih senior," tambah Fikri.
Selain gagal ke semifinal Indonesia Open 2024, kekalahan tersebut membuat Bagas/Fikri belum mampu memenangi satu pun duel melawan Kim/Andres dari lima pertemuan mereka.
Ketika disinggung kesulitan melawan peringkat empat dunia itu, Fikri mengatakan Kim/Anders adalah pasangan yang selalu bermain rapi, tenang, cepat, dan solid di lapangan.
"Mereka lebih rapi, lebih tenang di lapangan, lebih cepat juga, lebih nutup. Maksudnya lebih pintar dengan bola-bolanya. Jadi mungkin bisa kesulitan untuk buang bola," kata Fikri.
Sedangkan pada babak semifinal yang dimainkan Sabtu (8/6), Sabar/Reza bertemu wakil Malaysia peringkat 20 dunia Man Wei Chong/Kai Wun Tee.
"Semangat saja buat Sabar/Reza," kata Bagas.
"Kami doakan yang terbaik ada wakil Indonesia satu-satunya. Semoga bisa raih hasil yang terbaik," tambah Fikri.