Makassar (ANTARA) - PT Pelindo Jasa Maritim, Subholding dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) menyalurkan bantuan beasiswa dan tempat sampah daur ulang kepada sejumlah sekolah menengah atas di Kota Makassar.
"Beasiswa Juara merupakan program yang dilakukan secara bersama oleh entitas yang tergabung dalam Pelindo Grup dan merupakan bagian dari program TJSL bidang Pendidikan dan Lingkungan," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Jasa Maritim, Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, sebanyak 4 sekolah menjadi penerima bantuan tempat sampah yaitu SMAN 8 Makassar, SMKN 5 Makassar, SMK 6 Makassar, dan SMK Mastar Makassar. Sedangkan penerima beasiswa sejumlah 5 orang yang juga berasal dari sekolah tersebut.
Patrick menjelaskan, bantuan TJSL yang diserahkan kali ini berfokus pada bidang pendidikan dan lingkungan. Kedua bidang ini memang menjadi prioritas dalam penyaluran bantuan perusahaan, selain bidang UMKM.
"Penyaluran TJSL berfokus pada tiga bidang, dua di antaranya dilakukan hari ini yakni pendidikan dan lingkungan. Bentuknya berupa Beasiswa Pelindo Juara kepada lima siswa dan siswi serta bantuan tempat sampah daur ulang untuk sekolah," katanya.
Menurut dia, perusahaan berharap beasiswa berupa bantuan tabungan pembinaan pendidikan ini dapat membantu anak-anak kita yang membutuhkan biaya dalam menempuh dan mewujudkan cita-cita mereka.
Khusus bantuan tempat sampah daur ulang, hal ini dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni lalu.
Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh siswa maupun sekolah sehingga tujuan dari program TJSL dapat tercapai.
Sementara itu, Suryani Sugeng selaku perwakilan orang tua siswa penerima Beasiswa Pelindo Juara tidak kuasa menahan haru dan mengaku sangat bersyukur, mengapresiasi program Pelindo melalui SPJM.
Ia mengaku senang anaknya, Muh Syarif Alqadri, siswa kelas X SMAN 8 Makassar mendapatkan beasiswa. Ia juga terharu atas kepedulian Pelindo lewat SPJM yang masih memberikan perhatian kepada keluarganya, meski sang suami yang dulu bekerja sebagai tenaga pengamanan pelabuhan sudah tiada.*
"Beasiswa Juara merupakan program yang dilakukan secara bersama oleh entitas yang tergabung dalam Pelindo Grup dan merupakan bagian dari program TJSL bidang Pendidikan dan Lingkungan," kata Sekretaris Perusahaan PT Pelindo Jasa Maritim, Tubagus Patrick Tribudi Utama Iskandar di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, sebanyak 4 sekolah menjadi penerima bantuan tempat sampah yaitu SMAN 8 Makassar, SMKN 5 Makassar, SMK 6 Makassar, dan SMK Mastar Makassar. Sedangkan penerima beasiswa sejumlah 5 orang yang juga berasal dari sekolah tersebut.
Patrick menjelaskan, bantuan TJSL yang diserahkan kali ini berfokus pada bidang pendidikan dan lingkungan. Kedua bidang ini memang menjadi prioritas dalam penyaluran bantuan perusahaan, selain bidang UMKM.
"Penyaluran TJSL berfokus pada tiga bidang, dua di antaranya dilakukan hari ini yakni pendidikan dan lingkungan. Bentuknya berupa Beasiswa Pelindo Juara kepada lima siswa dan siswi serta bantuan tempat sampah daur ulang untuk sekolah," katanya.
Menurut dia, perusahaan berharap beasiswa berupa bantuan tabungan pembinaan pendidikan ini dapat membantu anak-anak kita yang membutuhkan biaya dalam menempuh dan mewujudkan cita-cita mereka.
Khusus bantuan tempat sampah daur ulang, hal ini dilaksanakan dalam rangkaian peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni lalu.
Bantuan ini diharapkan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh siswa maupun sekolah sehingga tujuan dari program TJSL dapat tercapai.
Sementara itu, Suryani Sugeng selaku perwakilan orang tua siswa penerima Beasiswa Pelindo Juara tidak kuasa menahan haru dan mengaku sangat bersyukur, mengapresiasi program Pelindo melalui SPJM.
Ia mengaku senang anaknya, Muh Syarif Alqadri, siswa kelas X SMAN 8 Makassar mendapatkan beasiswa. Ia juga terharu atas kepedulian Pelindo lewat SPJM yang masih memberikan perhatian kepada keluarganya, meski sang suami yang dulu bekerja sebagai tenaga pengamanan pelabuhan sudah tiada.*