Bone, Sulsel (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan H Syahrul Yasin Limpo mendapat kesempatan mengenakan salah satu benda pusaka peninggalan sejarah Kerajaan Bone yakni selempang emas pada saat prosesi Massoro Arajang (Pencucian Benda Pusaka).

"Ini menjadi kebanggaan tersendiri dan menjadi penghormatan yang sangat tinggi," kata Gubernur saat mengenakan selempang pusaka itu yang dipasangkan oleh Bupati Bone H. A. Fahsar di halaman rumah jabatan Bupati Bone, Minggu.

Benda pusaka yang dikenakan Syahrul yakni Sembangeng Pulaweng (selempang emas) yang merupakan pusaka Kerajaan Bone dari masa Raja Bone ke-15 La Tenri Tatta Arung Palakka.

Pusaka itu terbuat dari emas berbentuk rantai-rantai yang berukuran besar dengan jumlah 63 potongan dengan panjang 1,77 meter dengan berat seluruhnya mencapai lima kilogram.

Pada ujung selempang itu tergantung dua buah medali emas bertuliskan bahasa Belanda sebagai tanda penghormatan Belanda kepada Arung Palakka.

Sementara pada kesempatan tersebut, Syahrul mengemukakan bahwa tidak banyak daerah yang memiliki benda pusaka dan bisa memeliharanya sebaik yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bone.

"Ini gengsi dan harga diri bagi masyarakat Bone. Ini harus dijaga dengan baik. Bone memiliki adat dan budaya yang terjaga dan selalu dijunjung tinggi," katanya.

Benda-benda pusaka lain yang dicuci pada prosesi adat yang dilakukan dalam rangka hari jadi ke-684 Bone ini antara lain kalewang (la tea reduni) sebuah kalewang yang disebut Alameng berlapis emas dan permata, keris (la makkawa) yang juga berlapis emas peninggalan Arung Palakka, tombak (la sagala) yang merupakan simbol kehadiran raja, senjata adat 7, payung emas, dan beberapa benda pusaka kuno lainnya. FC Kuen

Pewarta : Suriani Mappong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024