Mamuju (ANTARA Sulbar) - Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Amanat Muda Provinsi Sulawesi Barat mengatakan, peredaran narkotika dan obat terlarang jenis sabu di Kota Mamuju jumlahnya terus meningkat.

Ketua LSM Amanat Muda, Darmawi, di Mamuju, Rabu, mengatakan, peredaran narkoba di Kota Mamuju cendrung meningkat sekitar 40 persen dalam tiga bulan terakhir.

Ia mengatakan, berdasarkan data lembaganya, upaya pemberantasan narkoba oleh para penegak hukum tidak membuat jumlah peredaran narkoba mengalami penurunan sejak bulan Oktober tahun 2013 sampai bulan Januari 2014, justru jumlahnya cendrung naik sampai bulan April ini.

Menurut dia, peredaran narkoba jenis sabu di Kota Mamuju setiap harinya dalam hitungan terendah adalah lima gram, dan jika di rupiahkan harganya berkisar Rp9 jt.

"Kalau harga narkoba jenis sabu itu dikalikan 365 hari atau sekitar satu tahun, maka nilainya mencapai Rp3,2 miliar, maka nilai peredaran narkoba itu sangat fantastis, apalagi penyebaran narkoba di Kabupaten Mamuju tidak hanya di Kota Mamuju melainkan juga di lima Kecamatannya," katanya.

Oleh karena itu ia mempernyatakan, prestasi aparat penegak hukum di Kabupaten Mamuju dalam mengungkap kasus peredaran narkoba, apalagi prestasinya itu telah mendapat apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Mamuju dan Pemerintah Provinsi Sulbar yang ternyata hasilnya

"Seharusnya prestasi pengungkapan kasus peredaran narkoba yang mendapat apresiasi dari pemerintah daerah dibarengi dengan upaya akuratif, preventif dan rehabilitatif dengan melibatkan pemangku kepentingan dan tentunya dengan memberdayakan masyarakat, bukan malah justru mengakibatkan peredaran narkoba semakin meningkat seperti sekarang ini," katanya.

Ia berharap peredaran narkoba di Kabupaten Mamuju mendapatkan perhatian dari penegak hukum dan pemerintah. M Taufik

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024