Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, menggelar sosialisasi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pada sektor budidaya ikan air payau.
"Sosialisasi pengembangan SDM tersebut sebagai upaya meningkatkan kompetensi petani dan pelaku usaha budi daya ikan air payau," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Basit, Sabtu.
Sosialisasi tersebut menghadirkan Ronal Malingkas dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Kementerian Kelautan dan Perikanan Bitung Provinsi Sulawesi Utara serta Muhammad Yusuf dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai narasumber.
"Peserta sosialisasi merupakan petani tambak ikan bandeng maupun udang yang tersebar di wilayah Kabupaten Mamuju," kata Basit.
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi mengapresiasi upaya yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan SDM para petani dan pelaku usaha perikanan air payau di daerah itu.
Pengembangan kompetensi petani air payau menurut Sutinah, sangat baik guna mendorong kemajuan usaha pada sektor perikanan.
Sutinah menyampaikan, terdapat sejumlah kecamatan yang cukup potensial dalam pengembangan usaha budidaya ikan air payau atau tambak di Kabupaten Mamuju, Kecamatan Mamuju, Kalukku serta Kecamatan Sampaga dan Papalang.
Bupati berharap dari sosialisasi yang dilakukan itu, dapat semakin menambah pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas para petani dan pelaku usaha.
"Sehingga, pengelolaan tambak udang maupun bandeng yang selama ini hanya dilakukan secara konvensional dapat ditingkatkan dengan ilmu yang lebih modern dan sesuai dengan kondisi saat ini," kata Sutinah.
Sedangkan Kepala Bidang Kelembagaan SDM Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Nurmila menyampaikan, sosialisasi itu tidak hanya sebatas pemberian materi, tetapi juga dilakukan praktek lapangan di beberapa lokasi khusus yang telah ditentukan.
"Diharapkan dari metode ini, materi dan praktek di lapangan dapat sejalan, sehingga ilmu yang disampaikan oleh para narasumber memang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para petani dan pelaku usaha," kata Nurmila.
"Sosialisasi pengembangan SDM tersebut sebagai upaya meningkatkan kompetensi petani dan pelaku usaha budi daya ikan air payau," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Basit, Sabtu.
Sosialisasi tersebut menghadirkan Ronal Malingkas dari Balai Pelatihan dan Penyuluhan Kementerian Kelautan dan Perikanan Bitung Provinsi Sulawesi Utara serta Muhammad Yusuf dari Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros Provinsi Sulawesi Selatan, sebagai narasumber.
"Peserta sosialisasi merupakan petani tambak ikan bandeng maupun udang yang tersebar di wilayah Kabupaten Mamuju," kata Basit.
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi mengapresiasi upaya yang dilakukan Dinas Kelautan dan Perikanan dalam meningkatkan SDM para petani dan pelaku usaha perikanan air payau di daerah itu.
Pengembangan kompetensi petani air payau menurut Sutinah, sangat baik guna mendorong kemajuan usaha pada sektor perikanan.
Sutinah menyampaikan, terdapat sejumlah kecamatan yang cukup potensial dalam pengembangan usaha budidaya ikan air payau atau tambak di Kabupaten Mamuju, Kecamatan Mamuju, Kalukku serta Kecamatan Sampaga dan Papalang.
Bupati berharap dari sosialisasi yang dilakukan itu, dapat semakin menambah pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas para petani dan pelaku usaha.
"Sehingga, pengelolaan tambak udang maupun bandeng yang selama ini hanya dilakukan secara konvensional dapat ditingkatkan dengan ilmu yang lebih modern dan sesuai dengan kondisi saat ini," kata Sutinah.
Sedangkan Kepala Bidang Kelembagaan SDM Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Mamuju Nurmila menyampaikan, sosialisasi itu tidak hanya sebatas pemberian materi, tetapi juga dilakukan praktek lapangan di beberapa lokasi khusus yang telah ditentukan.
"Diharapkan dari metode ini, materi dan praktek di lapangan dapat sejalan, sehingga ilmu yang disampaikan oleh para narasumber memang sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh para petani dan pelaku usaha," kata Nurmila.