Palu (ANTARA Sulsel) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola meminta kepada pengelola rumah sakit untuk mengutamakan keselamatan pasien dari pada mencari keuntungan perusahaan.

"Jangan sampai ada pasien mau mati tapi masih ditanya pembayaran uang muka dan tetek bengek lainnya," kata Longki Djanggola saat dialog publik di Kota Palu, Selasa.

Dia berharap urusan administrasi pasien itu bisa dijadikan urusan nomor dua setelah menyelamatkan pasien.

Dia mengatakan kasus seperti itu beberapa kali terjadi, dan itu menjadi tantangan bagi rumah sakit untuk meningkatkan pelayanannya.

Dia berharap kasus seperti itu tidak terjadi di wilayahnya sehingga masyarakat merasa mendapat pelayanan memuaskan saat dirawat.

Sementara itu, Direktur RSUD Undata Palu, Abdullah, mengatakan selama 2013 terdapat 737 pasien akibat kecelakaan lalu lintas yang ditangani di rumah sakit milik Pemprov Sulawesi Tengah ini.

Dari jumlah kasus tersebut terdapat tujuh pasien yang meninggal dunia saat dirawat selama kurang dari dua hari.

Mantan Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah ini berharap bisa meningkatkan pelayanan dan sumber daya petugas medis agar bisa menekan jumlah kematian pasien.

Saat ini RSUD Undata yang ada di Kota Palu ini memiliki tiga dokter ahli bedah tulang sehingga diharapkan bisa menangani pasien kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka berat.

Abdullah juga mengatakan saat ini rumah sakit yang dipimpinnya kerap menerima pasien rujukan dari berbagai kabupaten di Sulawesi Tengah yang tidak bisa ditangani di daerah asalnya.

"Kami upayakan semaksimal mungkin bisa melayani para pasien," katanya. Yuniardi



Pewarta : Riski Maruto
Editor :
Copyright © ANTARA 2024