Mamuju (ANTARA) - Kodim 1418 Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengembangkan pembibitan mangrove di Desa Tadui, Kecamatan Mamuju.
Komandan Kodim 1418 Kabupaten Mamuju, Letkol Inf Andik Siswanto, SIP, MIPol, di Mamuju, Jumat, mengatakan, sebanyak 3.000 bibit tanaman mangrove telah berhasil dikembangkan di lokasi pembibitan di Desa Tadui.
Ia mengatakan, bibit mangrove tersebut telah berkembang dengan baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan untuk konservasi lingkungan yang berkelanjutan di pesisir pantai Kabupaten Mamuju.
"Kodim menjamin dan memastikan ketersediaan bibit mangrove bila dibutuhkan untuk mendukung upaya mencegah kerusakan lingkungan di pesisir pantai Mamuju," katanya.
Menurut dia, Desa Tadui dipilih sebagai lokasi pembibitan mangrove karena memiliki potensi ekologis dan kondisi alam yang mendukung.
Ia menyampaikan, Kodim melalui partisipasi masyarakat setempat mengembangkan pembibitan mangrove untuk menjaga keberagaman hayati dan melakukan mitigasi dampak perubahan iklim, khususnya di Mamuju yang mempunyai garis pantai yang panjang.
"Pembibitan mangrove ini merupakan program unggulan Kasad, yakni TNI bersatu dengan alam untuk NKRI, karena mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem pesisir pantai, melindungi pantai dari abrasi, serta relevan dengan konsep pertahanan rakyat semesta dalam menjaga NKRI," ujarnya.
Ia berharap masyarakat dapat terus menjaga kelestarian lingkungan pesisir pantai untuk generasi mendatang.
Komandan Kodim 1418 Kabupaten Mamuju, Letkol Inf Andik Siswanto, SIP, MIPol, di Mamuju, Jumat, mengatakan, sebanyak 3.000 bibit tanaman mangrove telah berhasil dikembangkan di lokasi pembibitan di Desa Tadui.
Ia mengatakan, bibit mangrove tersebut telah berkembang dengan baik sehingga mampu memenuhi kebutuhan untuk konservasi lingkungan yang berkelanjutan di pesisir pantai Kabupaten Mamuju.
"Kodim menjamin dan memastikan ketersediaan bibit mangrove bila dibutuhkan untuk mendukung upaya mencegah kerusakan lingkungan di pesisir pantai Mamuju," katanya.
Menurut dia, Desa Tadui dipilih sebagai lokasi pembibitan mangrove karena memiliki potensi ekologis dan kondisi alam yang mendukung.
Ia menyampaikan, Kodim melalui partisipasi masyarakat setempat mengembangkan pembibitan mangrove untuk menjaga keberagaman hayati dan melakukan mitigasi dampak perubahan iklim, khususnya di Mamuju yang mempunyai garis pantai yang panjang.
"Pembibitan mangrove ini merupakan program unggulan Kasad, yakni TNI bersatu dengan alam untuk NKRI, karena mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan ekosistem pesisir pantai, melindungi pantai dari abrasi, serta relevan dengan konsep pertahanan rakyat semesta dalam menjaga NKRI," ujarnya.
Ia berharap masyarakat dapat terus menjaga kelestarian lingkungan pesisir pantai untuk generasi mendatang.