Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menunjukkan komitmennya dalam membangkitkan sektor pertanian dengan mendistribusikan 6,5 juta bibit tanaman perkebunan dan hortikultura melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024.
"Fokus utama alokasi ini adalah meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani melalui penyediaan bibit unggul tanaman perkebunan dan hortikultura," kata Plt Kadis Pertanian, Perkebunan dan Tanaman Hortikultura Sulsel Uvan Nurwahidah Shagir di Makassar, Sabtu.
Ia mengatakan, untuk meningkatkan produktivitas perkebunan disalurkan sebanyak 5.888.920 pohon bibit unggul, terdiri dari bibit kakao 3.817.000 pohon, bibit kopi 1.176.000 pohon, bibit pala 866.000 pohon, dan bibit kelapa genjah 29.920 pohon.
Selain itu, pemerintah juga mendistribusikan 694.358 pohon bibit hortikultura berkualitas tinggi, yang meliputi bibit durian musangking 550.310 pohon, bibit sukun 25.693 pohon, bibit jeruk nipis 24.999 pohon, bibit alpukat 30.000 pohon, bibit nangka 30.000 pohon, dan bibit jeruk siam 33.356 pohon.
"Penyaluran bantuan ini diberikan kepada kelompok-kelompok tani yang tersebar di 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan," ujarnya.
Ia menjelaskan, jumlah bibit unggul tanaman perkebunan dan hortikultura tersebut tak lepas dari arahan dan program yang dicanangkan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakrulloh, "Sulsel Menanam".
Selain sebagai upaya mendukung kebijakan ekonomi hijau di Provinsi Sulsel, gerakan ini mengajak seluruh masyarakat Sulsel untuk aktif menanam pohon guna menjaga kelestarian lingkungan tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Program ini juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi melalui pengembangan sektor pertanian.
Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi meyakini bibit unggul yang didistribusikan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas hasil pertanian, serta ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit.
Selain itu, bibit ini dirancang agar adaptif terhadap perubahan iklim, sehingga dapat mendukung keberlanjutan sektor pertanian di wilayah Sulawesi Selatan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan produktivitas sektor pertanian.
Program ini juga diharapkan mampu mendorong Sulawesi Selatan menjadi salah satu sentra utama penghasil komoditas perkebunan dan hortikultura unggulan di Indonesia.