Kupang (ANTARA Sulsel) - Naskah Ujian Nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Pertama, SMP Luar Biasa dan kesetaraan paket B sudah tiba di Kupang dan segera disalurkan ke daerah kabupaten/kota di seluruh wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Berita acara penerimaan naskah UN SMP dari pihak percetakan sudah ditandatangani Selasa (22/4), sebagai bukti tibanya keseluruhan naskah," kata Sekretaris Panitia Ujian Nasional SMP Sederajat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Nusa Tenggara Timur Yohanes Hani, Kamis.

Dia mengatakan, selain Dinas P dan K turut menandatangani berita acara penerimaan naskah UN yakni unsur Universitas Negeri Nusa Cendana (Undana) dan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTT.

Menurut Yohanes, semua naskah, sebelum disalurkan ke seluruh kabupaten/kota, disimpan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Kupang, untuk kepentingan keamanan.

Yohanes mengatakan, pengiriman naskah ke kabupaten/kota, teruatama daerah di sejumlah pulau provinsi ini, masih menggunakan PT Pos Indonesia, didampingi aparat kepolisian Polda NTT, untuk pengamanan penyalurannya.

Setelah naskah UN tiba di masing-masing daerah, pengawasan dan pengamanan naskah UN akan dilakukan aparat Polres masing-masing daerah.

Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran soal. "Semua naskah UN, baik lembaran jawaban maupun soal dikemas dalam 1.586 dus," ujar Hani.

Tentang jumlah peserta, Yohanes mengatakan, berjumlah 91.140 orang yang terdiri dari SMP 87.096 siswa, SMP Luar Biasa 44 siswa dan kesetaraan paket B berjumlah 4.000 orang, yang tersebar di 1.320 SMP, 11 (sebelas) SMP Luar Biasa, dan kesetaraan paket B sebanyak 257 ruang belajar.

Pemerintah, kata Yohanes memastikan kekurangan naskah UN yang akan dilakukan pada Senin (5/5) sampai Kamis (8/5) mendatang itu, tidak akan terjadi, karena sistem serta pola penggandaan sudah dilakukan secara profesional.

Hal lainnya, kata dia, karena hampir semua sekolah penyelenggara UN relatif sama mata pelajaran yang diujikan.

"Juga belum ada pembagian jurusan seperti tingkat SMA, sehingga materi yang digandakan hanya sejenis," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nusa Tenggara Timur Petrus Sinun Manuk mengatakan, prinsip penyaluran dan pengamanan naskah UN adalah tidak boleh bocor dan dilakukan tepat waktu, sesuai jadwal penyalurannya.

Dia mengatakan, pengiriman ke Pulau Flores, dan sejumlah kabupaten lain di luar Pulau Timor menggunakan jasa kapal ferry. "Jadi pengirimannya disesuaikan dengan jadwal keberangkatan kapal ferry dari Kupang," katanya terpisah.

Terkait target hasil UN SMP dan sederajatnya, Petrus mengaku tidak membuat target. Karena target itu ditetapkan oleh masing-masing sekolah-sekolah penyelenggara. "Walau demikian, diupayakan agar prosentasi kelulusan tahun ini lebih meningkat dari tahun sebelumnya," kata Petrus.I.K. Sutika

Pewarta : Yohanes Adrianus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024