Makassar (ANTARA) - Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia bersama Proteksi Gama, Ecosystem Partnership Fund, dan Burung Indonesia melakukan penguatan pasar produk perikanan skala kecil berkelanjutan.
“Penguatan pasar produk perikanan skala kecil berkelanjutan ini menyasar kelompok pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya nelayan yang ada di wilayah Kota Makassar,” kata Direktur Eksekutif YKL Indonesia Nirwan Dessibali pada workshop “Penguatan Pasar Produk Perikanan Skala Kecil Berkelanjutan” di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, selama tiga tahun terakhir melakukan pendampingan di pulau terluar Kota Makassar yakni Pulau Langkai dan Pulau Lanjukang, banyak program inisiasi yang dapat menjadi praktik pintar yang dapat diadopsi di daerah lain, salah satu program inisiasi masyarakat lokal di pulau itu adalah sistem buka tutup gurita.
Termasuk program UMKM yang sudah mulai tumbuh di pulau tersebut dengan memanfaatkan potensi sumber daya kelautan menjadi bahan olahan pangan.
Oleh karena itu, lanjut Mirwan, pada workshop kali ini para pihak dipertemukan kelompok usaha bersama (Kube), pengusaha dan eksportir dari Kawasan Industri Makassar (KIMA), Kadis Koperasi dan UMKM Kota Makassar Muhammad Rheza, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel serta pihak terkait lainnya.
Sementara itu, Kadis Koperasi dan UMKM Kota Makassar Muhammad Rheza mengatakan, pihaknya sudah melakukan kunjungan ke pulau terluar Kota Makassar untuk melihat dari dekat produk ikan olahan menjadi sambal gurita, termasuk abon ikan dan produk olahan lainnya di Pulau Langkai.
Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya siap memberikan pendampingan dan menjadikannya inkubator UMKM yang berdaya guna. Termasuk menjembatani untuk mendapatkan label halal dan ketentuan lainnya.
“Hal ini dilakukan agar pelaku UMKM di lapangan lekas naik tingkat,” katanya.