Jakarta (ANTARA) - Rafael Nadal mengatakan akan membuat keputusan tentang masa depannya di tenis setelah Olimpiade usai kekalahan telak dua set langsung dari rival lamanya Novak Djokovic pada babak kedua Olimpiade Paris, Senin (29/7).
"Saat turnamen ini selesai, saya akan mengambil keputusan yang diperlukan berdasarkan perasaan dan keinginan saya," kata Nadal, setelah kalah 6-1, 6-4 dalam pertemuan ke-60 dalam kariernya melawan Djokovic, dikutip dari AFP, Selasa.
Nadal, yang baru memainkan turnamen ketujuhnya tahun ini setelah upaya untuk mengikuti lebih banyak turnamen terganggu karena cedera, mengakui bahwa pada usia 38 tahun ia tidak "memiliki performa seperti 20 tahun lalu."
Petenis Spanyol, peraih medali emas Olimpiade di nomor tunggal pada 2008 dan ganda di Rio delapan tahun kemudian, memenangi gelar terakhir dari 22 gelar Grand Slam-nya ketika ia merebut French Open ke-14 di Paris pada t022.
Peringkatnya yang sempat membanggakan di peringkat satu kini merosot ke peringkat 161 dunia.
Pada Mei, ia menderita kekalahan pertamanya pada babak pembuka French Open, dan kemudian melewatkan Wimbledon untuk fokus pada Olimpiade.
"Bagi banyak orang, hal ini tidak masuk akal, saya telah menderita selama dua tahun," kata Nadal yang menggambarkan kekalahan melawan Djokovic itu sebagai sesuatu yang "berat."
"Jika saya merasa tidak kompetitif, saya akan mengambil keputusan untuk berhenti. Saya hanya mencoba yang terbaik setiap hari, mencoba menikmati hal yang sudah lama saya nikmati."
"Saya menderita banyak cedera dalam dua tahun terakhir. Jadi jika saya merasa tidak cukup kompetitif untuk terus melaju atau secara fisik saya belum siap untuk terus melaju, saya akan berhenti dan memberi tahu Anda," ujar Nadal.
Meski kalah, Nadal masih memiliki harapan untuk meraih medali emas di ganda putra bersama Carlos Alcaraz.
"Saat turnamen ini selesai, saya akan mengambil keputusan yang diperlukan berdasarkan perasaan dan keinginan saya," kata Nadal, setelah kalah 6-1, 6-4 dalam pertemuan ke-60 dalam kariernya melawan Djokovic, dikutip dari AFP, Selasa.
Nadal, yang baru memainkan turnamen ketujuhnya tahun ini setelah upaya untuk mengikuti lebih banyak turnamen terganggu karena cedera, mengakui bahwa pada usia 38 tahun ia tidak "memiliki performa seperti 20 tahun lalu."
Petenis Spanyol, peraih medali emas Olimpiade di nomor tunggal pada 2008 dan ganda di Rio delapan tahun kemudian, memenangi gelar terakhir dari 22 gelar Grand Slam-nya ketika ia merebut French Open ke-14 di Paris pada t022.
Peringkatnya yang sempat membanggakan di peringkat satu kini merosot ke peringkat 161 dunia.
Pada Mei, ia menderita kekalahan pertamanya pada babak pembuka French Open, dan kemudian melewatkan Wimbledon untuk fokus pada Olimpiade.
"Bagi banyak orang, hal ini tidak masuk akal, saya telah menderita selama dua tahun," kata Nadal yang menggambarkan kekalahan melawan Djokovic itu sebagai sesuatu yang "berat."
"Jika saya merasa tidak kompetitif, saya akan mengambil keputusan untuk berhenti. Saya hanya mencoba yang terbaik setiap hari, mencoba menikmati hal yang sudah lama saya nikmati."
"Saya menderita banyak cedera dalam dua tahun terakhir. Jadi jika saya merasa tidak cukup kompetitif untuk terus melaju atau secara fisik saya belum siap untuk terus melaju, saya akan berhenti dan memberi tahu Anda," ujar Nadal.
Meski kalah, Nadal masih memiliki harapan untuk meraih medali emas di ganda putra bersama Carlos Alcaraz.