Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto bertekad mengangkat nilai-nilai budaya Makassar seperti "Sombere" dan menjadikannya sebagai peradaban yang harus diaplikasikan sebagai ikon dalam kehidupan sehari-hari.

"Sombere itu harus menjadi peradaban baru Makassar dan ini yang akan kita jadikan sebagai ikon baru nantinya yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya di Makassar, Sabtu.

Ia menyebutkan, "sombere" atau nilai keramahan etnis lokal Makassar ini harusnya dijadikan sebagai ikon karena sifat sombere merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Sulsel, khususnya suku Makassar.

"Sombere itu adalah permata khas Makassar yang harus kita angkat. Tanda-tanda masa depan ada pada nilai-nilai sejarah yang dimiliki, untuk mengetahui sejarah harus belajar pada kebudayaan. Negara yang berkembang tampa kebudayaan adalah negara yang tidak memiliki identitas," jelasnya.

Danny Pomanto sapaan akrab wali kota, saat menerima kunjungan silaturrahmi Dewan Kesenian Makassar (DKM) di kediaman pribadinya, Jalan Amirullah, mengaku jika DKM harus menjadi motor dalam pengembangan nilai-nilai kebudayaan itu.

Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 10 orang sesepuh seniman Makassar ini DP meminta kepada mereka yang tergabung dalam DKM agar mengesplorasi lebih jauh makna dari "sombere" itu sendiri.

Dia berharap agar istilah "sombere" bisa mencerminkan karakter dan kepribadian khas orang Makassar seiring dengan semakin pesatnya pembangunan moderen nantinya.

Ahli Tata Ruang Makassar itu juga menyebutkan jika `sombere` merupakan keseimbangan antara kemajuan pembangunan tekhologi moderen dengan tidak melupakan budaya dan peradaban yang ada.

Istilah ini juga disebut akan diaktualisasikan dalam senyum, sopan santun dalam berbicara, dan berbagai keramahan lainnya yang akan menjadi perbincangan tamu-tamu asing saat kembali ke negaranya masing-masing.

Dalam percakapan ini juga terungkap rencana besar wali kota dengan jargon dua kali tambah baik ini rencananya untuk memajukan kebudayaan yang ada di Makassar.

"Dalam angan-angan saya, Makassar akan dibangun multi fastival, setiap pementasan kita akan pikirkan bagaimana mendatangkan 30 ribu orang. Dan di tahun 2015, kamar kita sudah 15 ribu kamar. Kita akan banyak-banyak kedatangan tamu mancanegara. Otomatis kita akan berkolaborasi dengan DKM dalam rangka membantu mengangkat dan memperkenalkan budaya kita miliki, memperkenalkannya kepada mereka", ucapnya.

Diantara mereka yang hadir yakni Syahriar Tato (Rektor IKM), Abdi Basit, Ketua Departemen Tari DKM, Mike Turusy, seniman (pelukis) dan Fahmi Syarif, Ketua 1 DKM.

Namun yang terpenting kata DP adalah, harus ada konsep seperti apa peradaban itu dibangun ke depan. Karenanya dirinya berencana mempertemukan ribuan seniman untuk melakukan konsensus agar tercipta satu kesepahaman konsep seperti apa membangun peradaban ke depan. FC Kuen

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024